Kemenkes Selenggarakan Ayo Sehat Festival 2024, Tampilkan Edukasi Kesehatan Sesuai Siklus Kehidupan
SEBAGIAN besar kasus kematian dan kesakitan yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang sebenarnya dapat dicegah. Namun, masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saja, melainkan memerlukan kolaborasi dengan berbagai unsur dan lapisan masyarakat.
Untuk mendorong dan mengoptimalkan peran semua pihak dalam pembangunan di bidang kesehatan, Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan Ayo Sehat Festival 2024 dengan tema 'Kolaborasi untuk Menjaga Kesehatan di Seluruh Siklus Hidup'. Festival ini akan dilaksanakan di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dr. Elvieda Sariwati menyampaikan, ada beberapa rangkaian kegiatan dalam Ayo Sehat Festival 2024, di antaranya pembukaan mini museum siklus hidup, sarasehan komunitas kesehatan, dan jambore kader.
Pembukaan mini museum siklus hidup ini telah dimulai pada tanggal 9 September dan berakhir pada tanggal 15, dan semua boleh datang berkunjung, kata dr. Elvieda pada temu media secara daring pada Rabu 11 September 2024.
Dokter Elvieda menjelaskan, mini museum siklus hidup ini merupakan hasil kolaborasi dengan Indonesia Museum of Health and Medicine (iMuseum IMERI FK UI), yang menampilkan edukasi kesehatan sesuai dengan siklus kehidupan. Sementara itu, kegiatan sarasehan komunitas kesehatan merupakan pertemuan tahunan bagi mitra Kemenkes untuk menyoroti dukungan di bidang kesehatan.
Acara ini dilaksanakan di Hotel Crown Plaza, Kota Bandung, selama dua hari, mulai 9 hingga 10 September 2024. Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi layanan primer.
Karena itu, jambore kader juga diselenggarakan di Hotel Trans Luxury, Bandung, pada 12 hingga 14 September 2024. Dalam jambore tersebut, akan dilaksanakan pembinaan kepada kader-kader posyandu.
Kader posyandu ini, selain untuk melayani di posyandu, juga untuk mengedukasi atau memantau kesehatan masyarakat, juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah atau keluarga-keluarga yang ada di wilayahnya masing-masing untuk mendata terkait dengan bagaimana permasalahan kesehatan. Dari ini semua, diperlukan kader yang terampil sehingga akan dilakukan 25 pembinaan dasar kader nantinya, kata dr. Elvieda, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenkes, Jumat (13/9/2024).