2 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Masih Ada Hubungan dengan Prajurit Tentara KNIL, Nomor 1 Eliano Reijnders!

2 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Masih Ada Hubungan dengan Prajurit Tentara KNIL, Nomor 1 Eliano Reijnders!

Terkini | okezone | Selasa, 10 September 2024 - 13:28
share

SEBANYAK 2 pemain naturalisasi Timnas Indonesia masih memiliki hubungan dengan prajurit tentara KNIL menarik diulas. Hal ini tak lepas dari sejarah bagaimana ada banyak warga Indonesia yang tinggal di Belanda pasca kolonial.

Tepatnya sekira tahun 1950, Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Hal itu membuat banyak orang Maluku yang merupakan salah satu wilayah jajahan utama, bermigrasi ke Belanda.

Kala itu, ada sekira 12.500 orang Maluku yang melakukan imigrasi ke Belanda. Menariknya, sekira 4.000 di antaranya merupakan pribumi yang menjadi mantan tentara Hindia-Belanda bernama Koninklijk Nederlands Indische Leger alias KNIL.

Alasan kenapa eks anggota KNIL memilih bermigrasi ke Belanda karena mereka dianggap sebagai pemberontak. Sebab, pasca Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, para mantan anggota KNIL justru mendorong terbentuknya Republik Maluku Selatan (RMS). Oleh sebab itu, mereka dianggap pemberontak dan harus diperangi.

Karena adanya migrasi masyarakat Maluku dan anggota KNIL inilah, ada banyak pemain keturunan Indonesia di Belanda. Di era Shin Tae-yong ini, para pemain tersebut diajak kembali ke tanah leluhurnya untuk membela Timnas Indonesia.

Maka jangan heran, mayoritas pemain yang dinaturalisasi saat ini sebagian besar memiliki garis keturunan Maluku. Bukan hanya itu, beberapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia bahkan memiliki hubungan erat dengan tentara KNIL.

Berikut 2 pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang masih memiliki hubungan dengan prajurit tentara KNIL:

2. Ragnar Oratmangoen


Penyerang andalan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, memiliki hubungan erat dengan KNIL. Sebab, sang kakek yang merupakan orang asli Maluku adalah bagian dari pasukan militer Hindia-Belanda ini.

Namun pasca kemerdekaan, kakek Ragnar Oratmangoen merasa tidak memiliki masa depan di Indonesia karena latar belakangnya. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk ikut bermigrasi dan kemudian tinggal di Nistelrode, sebuah wilayah khusus masyarakat Maluku di Belanda.

Topik Menarik