Putin Dukung Kamala Harris Jadi Presiden Baru AS, Ini Reaksi Trump

Putin Dukung Kamala Harris Jadi Presiden Baru AS, Ini Reaksi Trump

Global | okezone | Minggu, 8 September 2024 - 18:00
share

NEW YORK - Calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat bicara tentang dukungan yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap saingannya Kamala Harris.

Berbicara pada Forum ekonomi Timur di Vladivostok pekan ini, Putin mengatakan bahwa Moskow lebih suka melihat Harris memenanngi pemilihan Presiden AS pada November. Putin mengatakan kepada hadirin bahwa ia mengagumi "tawa menular" kandidat Partai Demokrat itu dan bahwa ia menghormati pilihan Presiden saat ini Joe Biden untuk mendukungnya sebagai penggantinya.

Terkait komenter Putin tersebut, Trump mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Dia (Putin) mendukung Kamala, dan saya tidak tahu apakah saya harus meneleponnya dan berkata, Terima kasih banyak Saya tidak tahu harus berkata apa tentang itu. Saya tidak tahu apakah saya merasa terhina atau dia membantu saya, kata Trump dalam sebuah acara di Economic Club of New York, sebagaimana dilansir RT .

Sebelumnya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby bereaksi dengan menyatakan bahwa presiden Rusia harus menahan diri untuk tidak membahas pemilihan presiden AS.

Pernyataan Putin muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan di forum tersebut tentang apakah dia memiliki kandidat pilihan dalam pemilihan AS sekarang setelah Joe Biden, yang sebelumnya dia pilih, telah mengundurkan diri.

Putin menjawab dengan mengatakan bahwa bukanlah tugas Rusia untuk memilih calon favorit dalam pemilihan, yang merupakan hak pemilih Amerika. Moskow telah berulang kali menepis tuduhan Washington tentang upaya untuk mencampuri pemilihan AS.

Berbicara tentang Harris, presiden Rusia tersebut mengisyaratkan bahwa wataknya yang positif dapat berarti bahwa ia akan menahan diri untuk tidak menjatuhkan sanksi sebanyak yang dilakukan Trump terhadap Rusia, yang menurut Putin telah memberlakukan lebih banyak pembatasan terhadap Moskow daripada presiden lain mana pun dalam sejarah Amerika saat itu.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan rakyat Amerika, dan kami akan memperlakukan keputusan akhir mereka dengan hormat, kata Putin.

Topik Menarik