Ini Sosok Aktivis Penculik Soekarno dan Mohammad Hatta Jelang Proklamasi Kemerdekaan RI

Ini Sosok Aktivis Penculik Soekarno dan Mohammad Hatta Jelang Proklamasi Kemerdekaan RI

Nasional | okezone | Rabu, 14 Agustus 2024 - 13:48
share

JAKARTA - Ini sosok aktivis penculik Soekarno dan Mohammad Hatta jelang proklamasi Kemerdekaan RI. Adapun, kejadian ini tercatat dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa penculikan ini dinamai Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945, sehari menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok. Tujuan penculikan tersebut adalah supaya Soekarno dan Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia usai kekalahan Jepang. Lantas seperti apa sosok penculikan tersebut?

Ternyata ini sosok aktivis penculik Soekarno dan Mohammad Hatta jelang proklamasi Kemerdekaan RI bernama Sukarni Kartodiwirjo. Dalam sejarah dia memiliki keturunan dari Eyang Onggo sebagai orang kepercayaan Pangeran Diponegoro bernama Dimun Kartodiwirjo.

Soekarni mengawali pendidikannya dengan bersekolah di Taman Siswa, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mardisiswo di Blitar. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke HIS (SD) dan MULO (SMP) Blitar. Setelah lulus MULO, ia kemudian memasuki sekolah guru (Kweekschool) dan Universitas Rakyat (Volks Universiteit).

Rasa nasionalisme yang dimiliki oleh Soekarni telah ditempa sejak ia bersekolah di Mardisiswo. Di sana ia bertemu dengan seorang guru bernama Moh. Anwar yang berasal dari Banyumas. Sekolah ini juga mengarah pada pendidikan anti Belanda.

Sejak usia 14 tahun, Soekarni telah bergabung bersama perhimpunan Indonesia muda. Ia berkembang menjadi pemuda militan serta revolusioner. Di kemudian hari ia juga mendirikan organisasinya sendiri bernama Persatuan Pemuda Kita.

Pada awal terdengar berita kekalahan Jepang, golongan muda terus mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan proklamasi kemerdekaan. Soekarno menolak sebab ia ingin menunggu keputusan dari PPKI.

Golongan muda bersama kelompok bawah tanah di bawah pimpinan Sutan Sjahrir bersepakat jika saat itu adalah saat yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan. Kemudian Wikana, Darwis, dan kelompok lainnya kembali mendesak Soekarno-Hatta, tetapi mereka tetap tegas menolak.

Setelah terjadi perdebatan, golongan muda akhirnya memutuskan untuk menculik dan mengasingkan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar mereka tidak terpengaruh oleh Jepang.

Teks proklamasi kemudian dirumuskan dirumah Laksamana Maeda dan dibacakan di depan khalayak ramai keesokan paginya. Soekarni dan para golongan muda lain mengemban amanat kemerdekaan serta bahu membahu menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia. Ia kemudian membentuk Comite Van Aksi pada 18 Agustus 1945.

Setelah kemerdekaan, Soekarni sempat menjabat sebagai sekretaris jenderal ketika Indonesia berkedudukan di Yogyakarta. Ia juga membentuk sebuah partai bernama Partai Murba pada tahun 1948. Partai ini kemudian dibekukan oleh pemerintah Orde Lama.

Topik Menarik