Perempuan Kurang Terwakili dalam Kepemimpinan, Ini Kata Angela Tanoesoedibjo
WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menyebut, Indonesia berada di peringkat 87 dalam kesenjangan gender global.
Sedangkan menurut riset Global Gender Gap tahun 2022, Indonesia baru mencapai 69,7 persen kesetaraan gender. Angka ini menurutnya masih diperlukan naik sebagai upaya untuk menuju kesetaraan gender.
Salah satunya dengan meningkatkan partisipasi perempuan dan pemberdayaan perempuan di sektor pariwisata.
Penelitian pun menunjukkan bahwa dengan memberdayakan perempuan, maka sama dengan solusi iklim yang lebih baik dengan peran penting mereka dalam mengelola, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam,"terang dia dalam acara The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center (BICC) Bali, Kamis, 2 Mei 2024.
"Hal ini juga mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi kerawanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk komunitas yang lebih aman dan sehat, dan tentunya, negara, tambahnya.
Menurut Angela, pariwisata sebagai salah satu jawaban atas kesenjangan ketidaksetaraan gender.
"Karena banyaknya peluang yang diberikan, yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi di sektor tersebut. Dan di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia, perempuan mengambil porsi besar pada tenaga kerja pariwisata dan wirausaha, bahkan di bidang pendidikan, tuturnya.
Kendati partisipasi perempuan tinggi dalam pendidikan dan lapangan kerja, menurut Angela, perempuan cenderung bekerja pada pekerjaan yang kualitasnya lebih rendah dan lebih informal.
Perempuan juga kurang terwakili dalam peran strategis dan kepemimpinan. Bahkan ketika laki-laki dan perempuan memiliki peran dan tanggung jawab yang sama, statistik menunjukkan bahwa kesenjangan upah berdasarkan gender masih ada.








