Banjir Makin Tinggi, Warga 7 Kecamatan di Cirebon Pilih Bertahan dalam Rumah
CIREBON, iNews.id – Banjir yang merendam ribuan rumah di tujuh kecamatan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, semakin tinggi. Titik terparah berada di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, di mana ketinggian air masih stabil di angka satu meter, terutama di kawasan perumahan seperti Pondok Pandawa.
Di Desa Jungjang Wetan, yang merupakan area paling parah karena berdekatan langsung dengan Sungai Karangdawa yang meluap, ribuan rumah masih terendam. Sejumlah warga terlihat hilir mudik mengecek kondisi rumah dan berusaha menyelamatkan barang berharga mereka.
Meskipun kondisi rumah mereka masih terendam parah, sebagian besar warga di Desa Jungjang Wetan memilih untuk bertahan dan enggan dievakuasi ke tempat pengungsian yang aman. Alasan utama mereka adalah menjaga harta benda dari kerusakan atau risiko lainnya.
Warga Desa Jungjang Wetan, Siti Syangada, banjir yang terjadi kali ini termasuk yang terparah, mengakibatkan banyak barang berharga mengalami kerusakan. Bahkan, sejumlah warga harus mengevakuasi kendaraan motor mereka yang sudah terendam cukup lama. “Air masuk ke rumah dari kemarin, sekarang semakin tinggi,” katanya, Minggu (14/12/2025).
Warga lainnyam Ropiah mengaku hingga kini belum ada bantuan logistik dari pemerintah daerah. “Sampai sekarang belum ada bantuan,” ucapnya.
Perangkat Desa Jungjang Wetan, Egi Suwarno mengatakan, banjir berasal dari luapan Sungai Winong dan Sungai Karangdawa yang masuk deras ke pemukiman. Sebagian warga yang saat itu tengah beristirahat tak mampu menyelamatkan harta benda mereka karena derasnya arus dan cepatnya kenaikan air.
“Banjir ini datang malam hari pas banyak warga sedang istirahat, sehingga tidak sempat mengevakuasi barang-barang,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eko Handi mengatakan, BPBD telah menyebar personelnya di 15 desa terdampak banjir.
"Petugas juga terus berupaya mengevakuasi lansia maupun ibu hamil yang terjebak banjir," ujarnya.
Saat ini, kondisi banjir di Cirebon belum menunjukkan tanda-tanda berangsur surut. Petugas mengimbau masyarakat yang memilih bertahan untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu hujan kembali turun dan menyebabkan peningkatan debit air kiriman dari hulu.










