Prabowo: Demokrasi Barat Belum Tentu Cocok untuk Indonesia
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut, bahwa paradigma politik di Indonesia seharusnya memiliki ciri khas sendiri. Menurut Prabowo, cara berpolitik di Indonesia tidak perlu mengikuti negara lain.
“Tapi tentunya, sekali lagi, paradigma baru politik kita sekarang harus politik yang khas Indonesia. Kita tidak bisa ikut politik-politik negara lain,” ujar Prabowo dalam pidatonya di puncak HUT ke-61 Partai Golkar, Jumat 5 Desember 2025.
Mantan Menteri Pertahanan itu mengatakan bahwa praktik demokrasi dari negara lain belum tentu cocok diterapkan di Indonesia. Ia menyinggung negara-negara Barat yang selama ini mengajarkan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), namun juga memiliki sejarah penjajahan dan pelanggaran HAM.
“Kita tidak bisa ikut politik-politik negara lain. Belum tentu demokrasi di Barat cocok untuk kita. Mereka mengajarkan demokrasi ke kita, padahal mereka yang menjajah kita ratusan tahun. Mereka mengajarkan HAM, tapi mereka juga yang melanggar HAM,” jelas Prabowo.
Motif Eks Karyawan Telekomunikasi di Gorontalo Dalangi Pencurian Baterai Tower, Sakit Hati Dipecat
“Jadi rupanya demokrasi dan HAM itu sesuai selera. Kalau cocok dengan selera mereka, baru diributkan,” tambahnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan, bahwa Indonesia harus percaya pada kekuatan dan jati dirinya sendiri. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh didikte oleh negara lain.
“Kita harus bangga dengan sejarah perjuangan bangsa kita sendiri. Kita harus selalu percaya pada diri kita sendiri dan harus mencari solusi kita sendiri. Kita tidak bisa terlalu didikte atau diatur oleh bangsa lain,” tandas Prabowo.










