Gunung Ile Werung Naik Status ke Level II Waspada, Warga Diminta Menjauh 2 Km dari Kawah

Gunung Ile Werung Naik Status ke Level II Waspada, Warga Diminta Menjauh 2 Km dari Kawah

Nasional | inews | Senin, 1 Desember 2025 - 10:08
share

JAKARTA, iNews.id - Gunung Ile Werung naik status ke Level II Waspada sejak 30 November 2025 pukul 12.00 WITA setelah Badan Geologi mencatat peningkatan aktivitas kegempaan vulkanis. Masyarakat diminta tidak mendekati kawah dalam radius 2 km serta mewaspadai kawasan sekitar lokasi bualan di laut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Lana Saria menjelaskan, Gunung Ile Werung merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian puncak 1.486 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menjadi salah satu gunung api aktif yang dipantau terus-menerus.

Pada periode 1-30 November 2025, aktivitas embusan asap kawah Gunung Ile Werung dilaporkan tidak teramati. Begitu pula dengan bualan di bawah laut di sekitar Gunung Hobal dan Gunung Wetitar yang juga tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Bekas bualan yang tercatat pada 29 November 2021 hingga kini belum mengalami perubahan berarti. Kondisi tersebut menunjukkan aktivitas kawah masih cenderung rendah secara visual meski pemantauan instrumen merekam dinamika di tubuh gunung.

Data kegempaan 1-28 November 2025 mencatat 7 kali gempa vulkanis dalam, 27 kali gempa tektonik lokal, 18 kali gempa terasa dan 108 kali gempa tektonik jauh. Pada 29 November 2025, jumlah gempa vulkanis dalam meningkat menjadi 19 kejadian, disertai 6 gempa tektonik lokal, 1 gempa terasa dan 4 gempa tektonik jauh.

Kemudian pada 30 November 2025 pukul 00.00-11.00 WITA, terekam lagi 4 kali gempa vulkanis dalam dan 1 gempa tektonik lokal.

"Pola ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh Gunung Ile Werung yang menjadi dasar dinaikkannya status Gunung Ile Werung ke Level II Waspada," ujarnya dikutip dari @badangeologi, Senin (1/12/2025).  

Badan Geologi mencatat, pemantauan sejak awal tahun juga menunjukkan beberapa kali peningkatan gempa vulkanik dalam. Pada 1 Januari 2025 terekam 21 kejadian, 6 September 2025 sebanyak 11 kejadian, dan 14 September 2025 melonjak menjadi 47 kejadian.

Setelah gempa terasa pada 29 November 2025 pukul 21.11 WITA, gempa vulkanis dalam kembali terekam signifikan, yaitu 23 kejadian. Kondisi ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan akibat aktivitas magmatik atau migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman yang lebih dangkal.

Jumlah gempa tektonik lokal, gempa terasa, dan gempa tektonik jauh yang meningkat juga perlu diwaspadai. Badan Geologi mengingatkan, aktivitas tektonik regional dikhawatirkan dapat memengaruhi stabilitas dan aktivitas Gunung Ile Werung ke depan.

Potensi bahaya dari status Gunung Ile Werung yang kini berada di Level II Waspada antara lain letusan eksplosif yang dapat menghasilkan awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, dan gas beracun di kawasan puncak. Selain itu, tetap ada potensi aliran lava dan lontaran material dari bawah laut, terutama di sekitar Gunung Hobal dan Gunung Wetitar.

Dampak aktivitas vulkanik di sektor laut dapat berupa peningkatan muka air laut di sekitar pusat erupsi. Ancaman lain adalah gas-gas vulkanik beracun seperti CO₂, CO, dan SO₂ di area sekitar bualan yang berpotensi membahayakan masyarakat maupun nelayan.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, Badan Geologi menetapkan status Gunung Ile Werung naik ke Level II Waspada. Masyarakat, pengunjung, dan pendaki direkomendasikan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 2 km dan berhati-hati terhadap aktivitas di sekitar lokasi bualan bawah laut.

Topik Menarik