Pemerintah Kerahkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan di Aceh, Sumbar dan Sumut

Pemerintah Kerahkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan di Aceh, Sumbar dan Sumut

Nasional | inews | Jum'at, 28 November 2025 - 10:16
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia mulai mengerahkan pesawat untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah Aceh, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut) usai bencana besar yang melanda kawasan tersebut. Kebijakan ini dijalankan setelah intensitas siklon tropis Senyar mulai menurun dan memungkinkan dilaksanakannya rekayasa cuaca untuk mengalihkan potensi hujan ke laut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan, OMC menjadi langkah strategis pemerintah untuk mencegah terjadinya banjir susulan dan mempercepat pemulihan di daerah terdampak. Operasi ini dilaksanakan menggunakan pesawat khusus yang diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat (28/11/2025).

Pratikno menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis Senyar telah menyebabkan banjir dan longsor di berbagai wilayah. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan intensitas siklon mulai melemah.

“Perlu kita ketahui, ini adalah siklon tropis senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun. Oleh karena itu, kita juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan,” ujarnya.

OMC dilakukan dengan cara menaburkan bahan pemicu kondensasi di awan agar hujan jatuh di lautan, bukan di daratan. Target utama OMC berada di Aceh, Sumbar dan Sumut, wilayah yang saat ini mengalami banjir dan tanah longsor. Pratikno menegaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk mengurangi risiko tambahan akibat hujan deras yang masih berpotensi terjadi.

Menurutnya, pemerintah juga tetap mewaspadai sistem cuaca lainnya.

“Kita juga mengantisipasi karena ada siklon koto, tapi tepatnya di utara. Kita masih waspada. Kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia,” ucapnya.

Kewaspadaan ini dilakukan agar langkah penanganan bencana tetap adaptif terhadap perubahan cuaca ekstrem. Selain OMC, pemerintah Indonesia telah mengerahkan tim tanggap darurat sejak hari pertama bencana melanda Sumatera. Pratikno menyebut TNI, Polri, BNPB dan pemerintah daerah bergerak cepat dalam mengevakuasi warga serta menyediakan kebutuhan mendesak.

“Jadi, sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami, tim BNPB langsung bergerak, dibantu TNI Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu, tenda-tenda pengungsian, terus makanan dengan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ucapnya.

Topik Menarik