Harimau Sumatera Masuk Kantor BRIN Agam, BKSDA Tetapkan Siaga Satu
AGAM, iNews.id – Kepanikan melanda pegawai Balai Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Global Atmosphere Watch (GAW) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, setelah seekor harimau sumatera terpantau masuk ke area kantor mereka di kawasan perbukitan Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (15/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.32 WIB, dan terekam jelas oleh kamera CCTV BRIN. Dalam rekaman, satwa langka yang dilindungi itu terlihat berkeliaran di sekitar gedung perkantoran, bahkan mendekat hingga ke area observasi di belakang kantor.
Menurut petugas keamanan BRIN Agam, Indra Jayusman, peristiwa ini pertama kali diketahui setelah warga menemukan jejak kaki harimau di luar pagar kantor.
“Setelah kami cek rekaman CCTV, terlihat jelas seekor harimau sumatera masuk dari arah kiri kantor. Saat ini kami mengikuti instruksi BKSDA untuk bekerja dari rumah dulu,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Indra menambahkan, kemunculan harimau ini bukan yang pertama kali terjadi. Sekitar empat bulan sebelumnya, warga sekitar juga kehilangan anjing ternak yang diduga dimangsa harimau.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat langsung menetapkan status siaga satu dan mengirimkan tim lapangan untuk melakukan penanganan di lokasi.
“Kami langsung mengevakuasi sementara pegawai dan membatasi aktivitas masyarakat di sekitar kantor BRIN,” ujar Ade Putra, Kepala Resort Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar.
Menurut Ade, hasil kamera trap menunjukkan satu induk harimau dan dua anak yang masih berada di sekitar kawasan perkantoran tersebut. “Kami telah memantau sejak 12 Oktober, dan hingga hari kelima, kamera trap berhasil menangkap pergerakan induk dan dua anaknya,” katanya.
Untuk memperkuat pengawasan, BKSDA bekerja sama dengan Centre for Orangutan Protection (COP), Tim Pagari, serta mahasiswa kehutanan Universitas Negeri Riau. Tim juga berkoordinasi dengan Polsek Palupuh dan Babinsa Kodim Agam dalam upaya pengamanan area BRIN.
Petugas kini memanfaatkan drone thermal untuk mendeteksi keberadaan harimau tersebut. Dari hasil pemantauan, terdeteksi suhu panas sekitar 30 meter dari lokasi kemunculan pertama, yang diduga berasal dari satwa tersebut.
Harimau sumatera muda itu diperkirakan masuk ke area BRIN karena mengejar anjing milik warga, hingga akhirnya terisolasi di kawasan perkantoran. Satwa yang sama juga sempat terpantau di jalur lintas Sumatera, rute Bukittinggi–Medan, beberapa hari sebelumnya.
Untuk sementara, aktivitas kantor BRIN dan warga sekitar masih dihentikan, sambil menunggu kondisi benar-benar aman.
BKSDA Sumbar mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi dan segera melapor ke petugas jika melihat pergerakan satwa dilindungi tersebut.










