Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng dan Jatim, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng dan Jatim, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Nasional | sindonews | Jum'at, 12 September 2025 - 23:57
share

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensicuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan ke depan. Apalagi ada pergeseran fenomena penyebab cuaca ekstrem yang membuat banjir di Bali ke wilayah Indonesia barat. “Kami juga sudah menyampaikan kepada gubernur-gubernur yang akan terdampak itu terutama bergesernya ke arah barat yaitu yang berpotensi misalnya di Banten, Jakarta, Jawa Barat, kemudian juga termasuk DIY dan Jawa Tengah. Itu yang kami prediksi yang segera. Meskipun kalau secara lebih panjang lagi itu sampai 14 September, itu lebih luas lagi wilayahnya tidak hanya sebatas di Jawa. Jadi yang kami prioritas itu di Jawa karena yang penduduknya banyak,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2025 dan Update Kondisi Cuaca, Jumat (12/9/2025). Baca juga: Penyebab Banjir Bandang di Bali Terungkap, BMKG Ingatkan Fenomena Badai Seroja

Hingga 14 September 2025 potensi hujan deras akan meluas tidak hanya di Pulau Jawa. Beberapa daerah lain yang diprediksi terdampak yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sebagai langkah mitigasi, BMKG menyiagakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak 10 September. Namun, pelaksanaan hanya dilakukan di daerah yang telah menetapkan status siaga darurat. “Karena kalau tidak kan kami menyalahi aturan. Kemudian yang sudah menyatakan siaga darurat itu di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” kata Dwikorita. “Jadi saat ini operasi modifikasi cuaca sedang berlangsung di Jawa Timur dan Jawa Tengah tindak lanjut dari peringatan dini kami yang kami sampaikan 3 hari lalu,” tambahnya. BMKG memastikan tidak menggelar operasi modifikasi cuaca di wilayah Bali. Hal ini seiring dengan bergesernya fenomena penyebab cuaca ekstrem menuju wilayah barat Indonesia. Kini, operasi modifikasi cuaca digelar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Jadi memang seperti yang tadi sudah disampaikan oleh ibu kepala, operasi modifikasi cuaca di Bali untuk saat ini memang tidak kita laksanakan,” ujar Direktur Operasional Modifikasi Cuaca Budi Harsoyo. Budi memastikan operasi modifikasi cuaca untuk wilayah Jateng dan Jatim digelar mulai hari ini menyusul adanya surat rekomendasi dari BMKG dan direspons oleh pemerintahan masing-masing dengan penetapan status siaga darurat.

Topik Menarik