Respons Situasi Nasional, KMHDI Gelar Doa Kebangsaan

Respons Situasi Nasional, KMHDI Gelar Doa Kebangsaan

Nasional | sindonews | Selasa, 2 September 2025 - 23:03
share

Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menggelar doa kebangsaan di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa Hindu se-Jabodetabek ini untuk menyikapi dinamika kondisi dan situasi nasional.

Doa kebangsaan tersebut dipimpin langsung Jero Mangku Gede Pura Aditya Jaya. Dia menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah berbagai tantangan.

Baca juga: Pesan Natalius Pigai ke Polisi: Harus Tegas Pisahkan Pengunjuk Rasa dan Perusuh

“Jangan terprovokasi dengan pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Kita harus selalu mengedepankan dialog dan memperkuat persaudaraan,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Dia mengingatkan kembali filosofi Hindu Vasudhaiva Kutumbakam atau Basudewa Kutumbakam yang berarti seluruh umat manusia adalah satu keluarga. Prinsip ini relevan untuk terus dijadikan pedoman dalam memperkuat rasa kebersamaan.Ketua Umum PP KMHDI Wayan Darmawan menyatakan doa kebangsaan ini bukan sekadar ritual melainkan momentum konsolidasi mahasiswa Hindu untuk tetap berada di barisan perjuangan rakyat.

“Kami mengajak seluruh mahasiswa Hindu untuk terus berjuang mengawal tuntutan rakyat. Jangan sampai terpecah belah dan jangan terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa,” ucapnya.

Dia juga menekankan pentingnya memperkuat persatuan di tengah situasi politik dan sosial yang dinamis. Mahasiswa Hindu harus menjadi motor persaudaraan, bukan justru terseret arus provokasi yang dapat merusak persatuan bangsa.

Dalam kesempatan sama, Ketua PD KMHDI Jakarta Marcelinus mengingatkan mahasiswa Hindu di Ibu Kota agar bijak dalam menerima informasi. Berita bohong dan hoaks kerap dijadikan alat untuk memprovokasi massa.

“Jangan sampai kita terbawa arus hoaks. Mari kita pastikan gerakan mahasiswa Hindu tetap damai dan tidak anarkistis. Jangan merusak fasilitas publik,” ujarnya.

Mahasiswa Hindu di Jakarta harus memberi contoh baik dalam menyampaikan aspirasi. Gerakan intelektual tidak boleh lepas dari nilai moral dan kearifan lokal Hindu yang selalu mengedepankan dharma.

Topik Menarik