Uji Kompetensi Tari di Kota Batu Perkuat Seni Budaya sebagai Identitas Bangsa

Uji Kompetensi Tari di Kota Batu Perkuat Seni Budaya sebagai Identitas Bangsa

Nasional | sindonews | Minggu, 13 Juli 2025 - 18:21
share

Sebanyak 75 peserta dari berbagai sanggar tari se-Malang Raya, Jawa Timur mengikuti uji kompetensi tari yang digelar oleh Sanggar Seni Denendar Kota Batu di Amfiteater Sendratari Arjuna Wiwaha, Kota Batu, Sabtu malam (12/07/2025). Dalam uji kompetensi itu, para peserta dengan berbagai jenjang usia ingin membuktikan kapasitas dan kualitas mereka di bidang seni tari tradisional maupun kreasi.

Acara uji kompetensi ini dibuka secara resmi oleh staf bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Batu, Yusak. Dalam kesempatan itu, Dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas konsistensi Sanggar Denendar dalam membina dan mengembangkan potensi seni di kalangan generasi muda kota Batu.

Baca juga: Tampil di Porprov Jatim IX 2025, Kampung Budaya Polowijen Gelar Audisi 300 Penari

Menurutnya, seni budaya sudah saatnya dikenalkan di kalangan generasi milenial dan GenZ untuk regenerasi. Ini bagian dari menjaga identitas kita.

"Kegiatan seperti ini sangat penting tidak hanya untuk menjaga eksistensi seni budaya lokal, tetapi juga sebagai tolak ukur pengembangan kualitas para pelaku seni tari di kota Batu," kata Yusak.

Tiga tokoh seni tari dihadirkan sebagai dewan penguji, yaitu Tri Broto Wibisono, Winarto Ekram, dan Sunarto. Ketiganya dikenal sebagai praktisi dan akademisi yang telah lama bergelut di dunia seni pertunjukan dan pelestarian budaya Jawa Timur.

Baca juga: Festival Solo Menari 2025, Tumbuhkan Inovasi Seni Budaya dan Ekraf

Para peserta diuji dalam aspek teknik, ekspresi, penghayatan, dan pemahaman terhadap makna tari yang mereka bawakan.

Pimpinan sanggar seni Denendar, Endra Zulaifah mengatakan, acara dibuka dengan tari Ngremo kidungan Jula Juli, dilanjutkan dengan uji tari Pang Ketepang, Pang Kepangan, Jaring Laron, tari Waderpari, tari Satria Kridha, Topeng Bapang, Koklakokan.Selanjutnya tari Mahesa Gumlegar, topeng Gunung Sari, tari Kencak, tari Jembel Abang, topeng Patih, Barong Jejaplokan, tari Sugnyusug, topeng Sekartaji, Tunalayu, dan topeng Klana Sabrang.

"Sebanyak 67 anak dari sanggar Seni Denander dilibatkan dalam pementasan itu, dan tari Topeng Grebeg Sabrang melibatkan 8 penari dari Kampung Budaya Polowijen," ujar Endra.

Pada kesempatan itu, Endra menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus belajar, berkarya, dan melestarikan seni tari.

“Ini bukan hanya tentang menari, tapi tentang menjadikan seni sebagai identitas dan kebanggaan budaya kita,” ujar Endra.

Sementara, Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto mengapresiasi pemanfaatan Ampiteater Sendratari Arjuna Wiwaha kota Batu untuk acara tersebut.Menurutnya, sanggar seni Denendar adalah sanggar seni yang pertama kali memanfaatkan ini untuk gelar uji kompetensi tari.

"Dan jika semua sanggar di Batu melakukan seperti ini, saya yakin tiap minggu akan ada pertunjukan mewah seperti ini di sini," ujar Sunarto.

Diketahui, uji kompetensi ini menjadi bagian dari program tahunan sanggar yang bertujuan memberikan pengakuan formal terhadap kemampuan para penari dan mempersiapkan mereka untuk tampil dalam berbagai ajang seni, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Topik Menarik