Mengenal Sosok Ibu Dikha Penari Pacu Jalur yang Viral
Di balik ketenaran Rayyan Arkan Dikha yang viral dengan tarian Aura Farming saat bertugas sebagai penari pacu jalur, tersimpan kisah perjuangan sang ibunda Rani Ridawati. Rani merupakan nasabah PNM Mekaar asal Riau yang dengan penuh keteguhan mendampingi anaknya, Dikha, seorang penari pacu jalur sejak usia 9 tahun.
PNM mengenal Ibu Rani bukan hanya sebagai pengusaha ultra mikro, tetapi sebagai sosok ibu yang sabar, tekun, dan penuh dedikasi dalam membesarkan anaknya. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia tidak pernah absen menemani Dikha berlatih dan berlomba.
Sejak 2017, Rani menjadi bagian dari keluarga besar PNM Mekaar dan memulai usaha warung kecil yang menjual aneka jajanan ringan, seperti keripik, serta minuman segar seperti pop ice dan es teh. PNM mengapresiasi upaya Rani yang memanfaatkan peluang usaha sebagai cara untuk terus mendukung aktivitas sang anak.
Baca juga: Kisah Dhika, Bocah Penari Pacu Jalur yang Viral karena Aura Farming dan Mendunia
26 Korban Longsor Banjarnegara Belum Ditemukan, 7 Alat Berat dan Anjing Pelacak Dikerahkan
Saat Dikha tampil di berbagai panggung lomba pacu jalur, Rani ikut hadir bukan sebagai penonton biasa, melainkan dengan membuka lapak sederhana di sekitar area perlombaan. Sembari menjajakan dagangannya, ia tetap bisa melihat penampilan Dikha dari kejauhan, menyeka peluh, dan menaruh doa di setiap langkah kaki anaknya.
PNM menilai keteguhan Ibu Rani adalah cerminan dari jutaan nasabah PNM Mekaar lainnya. Hingga kini, PNM telah melayani 22,4 juta perempuan di seluruh Indonesia yang tersebar di 6.165 kecamatan, perempuan-perempuan yang menjadikan cinta pada keluarga sebagai kekuatan utama untuk bertahan dan berkembang.
Semangat inilah yang membuat kisah Rani dan Dikha menjadi inspirasi baru bagi komunitas PNM Mekaar di berbagai daerah. PNM mengapresiasi perjalanan Dikha yang kini dikenal luas berkat keunikannya sebagai penari pacu jalur. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan pesan hangat secara langsung saat bertemu dengan Dikha dan Rani.
“Dikha adalah bagian dari keluarga besar PNM, karena emaknya Dikha (Ibu Rani) sudah menjadi nasabah kami sejak 2017. Dikha sekarang sudah dikenal banyak orang, tolong dijaga ya tetap istikamah, tetap rendah hati, jangan sombong sama teman-teman. Ingat, kalau sudah jadi orang besar, tetap butuh orang lain,” ujar Arief, Jumat (11/7/2025).
PNM juga menyampaikan rasa haru atas ungkapan tulus Rani yang merasakan manfaat pendampingan selama bertahun-tahun. “Terima kasih untuk PNM, terima kasih untuk Pak Arief Mulyadi yang telah membantu keluarga kami,” kata Ibu Rani dengan mata berkaca-kaca.
PNM percaya bahwa peran ibu adalah fondasi dari masa depan generasi bangsa. Kisah Rani membuktikan bahwa kekuatan seorang ibu, dipadukan dengan dukungan ekosistem yang tepat, mampu melahirkan anak-anak hebat yang membawa harum nama daerah dan bangsa.
PNM mengiringi langkah Dikha dengan doa dan harapan, semoga ia terus menari di atas keyakinan dan kasih sayang yang membentuk dirinya, melangkah dengan keberanian untuk bermimpi lebih tinggi, namun tetap berpijak dengan hati yang membumi seperti Ibu yang selalu ada di sampingnya, bahkan dari balik lapak jajanan yang sederhana.










