Detik-Detik Pemuda di Cianjur Dibacok Secara Brutal hingga Tewas Terekam CCTV, Diseret Usai Terjatuh
JAKARTA, iNews.id – Kepala pelatih sektor ganda putra Indonesia, Antonius Budi Ariantho, menaruh harapan besar pada Japan Open dan China Open 2025 sebagai momen kebangkitan ganda putra Merah Putih yang tengah puasa gelar di musim ini. Meski begitu, sang pelatih menegaskan bahwa Kejuaraan Dunia 2025 tetap menjadi prioritas utama dalam kalender tahun ini.
Ganda putra Indonesia belum mencicipi satu pun gelar juara di rangkaian turnamen BWF World Tour 2025, sebuah kondisi yang jauh berbeda dibanding dominasi sektor ini dalam beberapa musim sebelumnya.
Kini, harapan tertuju pada Japan Open 2025 (15–20 Juli) dan China Open 2025 yang digelar sepekan setelahnya, sebagai momentum untuk mengakhiri paceklik gelar.
"Persiapannya sih yang ikut Jepang sama China itu dari persiapan teknik, fisik itu cukup baik ya, kondisinya siap tanding," ungkap Antonius saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, dikutip Kamis (10/7/2025).
Target Utama Tetap Kejuaraan Dunia 2025
Meski fokus saat ini tertuju pada dua turnamen besar bulan Juli, Antonius menegaskan BWF World Championships 2025 alias Kejuaraan Dunia yang akan digelar Agustus nanti adalah puncak dari seluruh program latihan dan persiapan tahun ini.
"Ya memang kalau dari target memang kita kan dari Januari sampai Juni kan belum ada gelar, cuma sampai final dari level 1000, 500, 300," ujarnya.
"Ya mudah-mudahan ke depannya mungkin bisa ada dapat gelar lah ya, mungkin dari Jepang atau China atau mungkin juga di Kejuaraan Dunia. Tapi poinnya kan targetnya memang juga di Kejuaraan Dunia, tapi semoga Jepang-China hasilnya juga baik," sambung Antonius.
"Ya pasti kejuaraan dunia, tapi ya kita kan tetap berharap kan Jepang, China juga kita harus yang terbaik lah ya, tapi ya mudah-mudahan bisa," tambahnya lagi.
Kemenangan terakhir sektor ganda putra Indonesia di ajang BWF World Tour terjadi pada Japan Masters 2024, level Super 500. Saat itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto keluar sebagai juara. Sejak saat itu, ganda putra belum kembali mengangkat trofi.










