Pengakuan Pelaku Penusukan Pendekar Silat hingga Tewas di Malang, Gegara Dikeroyok

Pengakuan Pelaku Penusukan Pendekar Silat hingga Tewas di Malang, Gegara Dikeroyok

Nasional | sindonews | Sabtu, 5 Juli 2025 - 06:19
share

Fatur Rochim (25) warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, hanya bisa tertunduk lesu usai ditetapkan tersangka penganiayaan yang menewaskan pendekar silat PSHT. Ia diamankan Polresta Malang Kota usai terjadi keributan di Jalan Panji Suroso, tepatnya di pertigaan depan kompleks Perumahan Araya.

Fatur Rochim pelaku mengaku, awalnya ia dan beberapa temannya meminum minuman keras (miras) di pinggir jalan, tepatnya di tempat penjual nasi goreng yang juga temannya.

Baca juga: Dendam Kesumat sering Diplonco, Murid Bunuh Pendekar Silat di Banten

Akan tetapi rombongan simpatisan PSHT itu datang dari utara ke selatan hendak menuju Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis (4/7/2025) malam.

"Mereka melintas rombongan (rombongan konvoi perguruan silat) dan mereka itu berjalan ngawur sampai menutup jalan, tetapi awalnya saya biarin," kata Fatur Rochim, saat konferensi pers di Polresta Malang Kota

Kemudian rombongan itu kembali dari selatan mengarah ke utara. Rombongan itu lantas memainkan knalpot dengan memblayer-blayer hingga memancing emosi sejumlah orang, termasuk pelaku. Pelaku yang dalam kondisi mabuk itu pun meneriaki rombongan konvoi.

"Saya ke depan jalan sambil saya teriaki. Ternyata, beberapa dari mereka turun dari motor dan langsung memukul saya. Kemudian, teman-temannya yang lain juga ikutan dan saya pun dikeroyok dan dilempar batu. Kalau diam saja, pasti saya bakalan mati, dan akhirnya saya keluarin senjata tajam (sajam)," bebernya.

Baca juga: Memalukan! 10 Pendekar Silat di Tuban Keroyok 2 Pelajar SMA

Menurutnya, pisau lipat itu selalu dibawanya dan ditaruh di dalam tas itu memang untuk alat pertahanan diri. Sebab ia pernah menjadi korban pembegalan. Sejak itulah ia membawa pisau lipat saat kerja shift malam."Kalau pagi saya kerja di perusahaan pembiayaan (finance) dan malamnya jadi kurir online makanan, dan pas kejadian pengeroyokan itu, saya keluarin pisau niatnya untuk nakut-nakutin. Ternyata, ada korban yang kena pisau saya," ungkapnya.

Pelaku menambahkan, ia dan beberapa temannya sempat dikeroyok oleh sejumlah orang peserta konvoi perguruan silat tersebut. Satu temannya berhasil melarikan diri, namun ada yang terkena keroyok oleh peserta konvoi.

"Jadi di lokasi itu, saya dengan tiga teman. Dan teman saya itu ada yang lari dan ada yang kena keroyok juga," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, pemuda asal Kabupaten Blitar, tewas ditusuk saat mengikuti konvoi simpatisan Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) pada Kamis malam (4/7/2025). Konvoi itu dalam rangka mengikuti kegiatan pengesahan anggota baru di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Tapi karena sudah ada kesepakatan yang hadir hanyalah yang disahkan, para peserta konvoi berjumlah ratusan orang itu dihalau aparat kepolisian di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang, pada Jumat (4/7/2025) dini hari.

Massa juga sempat terlibat bentrok dengan warga di sekitar Jalan Raya Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Namun aksi bentrok itu berhasil dipisahkan oleh kepolisian dari Polres Malang.

Topik Menarik