14 Jam Operasi, Basarnas Perluas Area Pencarian 30 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya
Memasuki 14 jam sejak insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas terus mengintensifkan operasi pencarian dan evakuasi. Hingga Rabu (3/7), sebanyak 15 kapal dikerahkan untuk menyisir area laut dan pesisir pantai.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di kawasan Selat Bali, Kamis (3/7/2025) dini hari. Foto/Avirista MidaadaSebanyak 30 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya saat ini dinyatakan hilang. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa operasi dibagi dalam beberapa sektor karena luasnya cakupan area.
Baca juga: Ini Identitas 29 Penumpang Selamat dan 4 Meninggal Akibat Tenggelamnya Kapal Tunu Pratama Jaya
Dalam tahap awal, penyisiran dilakukan di radius 6 nautical mile dari titik tenggelam. Namun setelah beberapa korban ditemukan di luar area tersebut, Basarnas memperluas cakupan pencarian.
“Kami fokuskan evakuasi di permukaan air terlebih dahulu. Kapal tenggelam dalam kondisi penuh, jadi kami tidak menutup kemungkinan ada korban yang masih terjebak di dalam kapal,” jelasnya.
Basarnas juga meminta kerja sama dari para nelayan dan kapal-kapal penyeberangan lain yang melintasi jalur Ketapang–Gilimanuk untuk turut membantu memantau jika melihat keberadaan korban.
“Lalu lintas di Selat Bali sangat padat. Kami minta bantuan semua pihak yang melintas untuk ikut melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tambahnya.
Baca juga: Angin Kencang dan Arus Kuat Jadi Tantangan Evakuasi Korban KMP Tunu Pratama JayaProses pencarian dilakukan dengan metode penyisiran yang terus diperluas. Pada enam jam pertama, tim SAR menyisir radius 6 nautical mile dari titik tenggelamnya kapal. Namun setelah ditemukannya sejumlah korban di luar radius tersebut, area pencarian diperluas lebih jauh.
Hingga kini, puluhan korban berhasil ditemukan selamat, beberapa lainnya dalam kondisi meninggal dunia, dan puluhan masih dinyatakan hilang. Evakuasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh penumpang kapal berhasil ditemukan.
Diketahui, Kapal Feri KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Kapal feri tersebut sedianya berangkat dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali sekitar pukul 23.05 WIB, Rabu malam, 2 Juli 2025.
Tapi ombak besar di tengah Selat Bali pada Rabu tengah diduga membuat kapal mengalami kebocoran. Dari informasi yang dihimpun, sekitar pukul 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) adanya kode merah operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nakhoda kapal lain, terhadap kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal. Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut.
Selanjutnya, pukul 00.22 WITA kapal lain berusaha mengejar dan mengevakuasi KMP Tunu Pratama Jaya. Tapi posisinya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan tepat di titik koordinat -08°09.371' S, 114°25, 1569' T.










