Bangunan Kuno Diduga Era Mpu Sindok di Malang Menghadap ke Gunung Kawi
MALANG - Temuan struktur diduga bangunan kuno Situs Wurandungan Malang peninggalan era Mpu Sindok mengarah ke Gunung Kawi. Gunung Kawi memang terlihat jelas di sisi barat dari situs yang berada di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Gunung Kawi memang menjadi salah satu gunung suci di Jawa yang jadi titik kosmologi atau titik landasan dalam membuat suatu bangunan. Lokasi situs diduga era Mpu Sindok itu memang berada di lembah Gunung Kawi sisi timur, dimana di sekitarnya terdapat dua sungai, yakni Sungai Metro dan Sungai Braholo, yang lebih kecil.
Terlihat Gunung Kawi tampak berdiri gagah di sisi barat bangunan yang digali oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Area sekitaran situs yang masih ladang perkebunan warga membuat puncak Gunung Kawi terlihat jelas.
Arkeolog BPK Wilayah XI, Ning Suryati menyatakan, memang bila lokasinya berdekatan dengan Gunung Kawi yang ada di sisi barat dari bangunan yang digali diduga cagar budaya. Tapi pihaknya masih belum dapat memastikan, apakah bangunan ini melandasi Gunung Kawi jadi titik kosmologi atau titik peradaban
"Jadi arah hadap ke arah ini (ke Gunung Kawi), cuma sampai sekarang kan kita ini belum tahu dia menghadap ke Gunung Kawi atau ke mana," kata Ning Suryati ditemui di lokasi situs, Kamis (26/6/2025).
Namun mengacu pada referensi dan literasi sejarah yang ada, beberapa bangunan kuno baik itu candi, permukiman, hingga tempat ibadah di masa Hindu-Budha memang berpedoman pada gunung, laut, hingga sungai besar. Apalagi ada beberapa masyarakat yang menganggap gunung itu jadi tempat suci, tempat bersemayam para dewa.
"Kalau masyarakat zaman dulu menganggap gunung itu kan tempat suci. Memang rata-rata bangunan suci itu menghadap ke gunung, ke laut, atau sungai yang besar, seperti itu, konsepnya memang seperti itu," ucapnya.
Namun dari survei penyelamatan selama lima hari oleh BPK Wilayah XI diakuinya, belum menemukan arah bangunan ini seperti apa, termasuk kegunaan bangunan ini di masa lampau. Hal ini dikarenakan penggalian masih diambil di beberapa sampel kotak saja, yang nantinya akan dilaksanakan ekskavasi lebih luas dan lebih besar lagi.
Kronologi Kecelakaan Truk Terguling di Flyover Jatingaleh Semarang, Sopir Diduga Ugal-ugalan
"Belum tahu sekilas, belum menemukan kalau misalkan petirtaan itu nemukan pipa air atau jaladara, kita belum menemukan, mencoba membuka ini apa, membuka tabir lebih jauh diperlukan ekskavasi, ekskavasi sama pembebasan lahan," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan struktur bangunan diduga candi. Batu bata itu ditemukan dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter, dengan diameter lebar 2,5 meter, pada Sabtu 7 Juni 2025 lalu.
Tampak batu bata itu ditemukan dalam ukuran yang besar - besar, dengan 10 x 20 sentimeter, dengan ketebalan 10 - 12 sentimeter. Sementara di sekitar area penggalian juga ditemukan sejumlah batu bata berserakan dengan ukuran besar.
Bahkan dari bebatuan itu ada batu andesit dengan terdapat seperti tulisan yang diukir menyerupai huruf Jawa kuno. Beberapa temuan di antaranya gerabah hingga pecahan batu bata lain juga ditemukan warga sekitar di sekitar kawasan dengan radius 500 meter.
Lokasinya berada di sekitar perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang juga dinamakan warga sebagai Situs Balekambang.









