Agen Intelijen Israel Mossad Diam-Diam Menyusup ke Jakarta

Agen Intelijen Israel Mossad Diam-Diam Menyusup ke Jakarta

Nasional | okezone | Kamis, 19 Juni 2025 - 13:02
share

JAKARTA – Agen intelijen Israel, Mossad, diam-diam menyusup ke Jakarta. Berkedok aktivitas dagang, para telik sandi negara zionis tersebut melatih militer Indonesia, terutama untuk kepentingan melacak sisa-sisa anggota PKI dan memerangi terorisme.

Nama Mossad kembali jadi sorotan setelah pecah perang Iran-Israel sejak Jumat (13/6/2025) pekan lalu. Mereka ditengarai sebagai dalang utama serangan Israel ke Teheran yang menewaskan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dan sejumlah ahli nuklir.

Mossad telah merancang operasi rahasia untuk membobol Iran dari dalam. Sepak terjang mereka mengingatkan bagaimana pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan penggantinya, Yahya Sinwar, tewas di Iran pada tahun lalu. Mereka dibom Israel setelah mendapat informasi akurat dari agen Mossad yang berjalan senyap. 

“Salah satu alasan utama dibentuknya Mossad yakni kesadaran Israel bahwa kekuatan militer tradisional saja tidak akan cukup untuk menjamin keamanan. Pengumpulan intelijen dan operasi rahasia dianggap penting untuk melacak ancaman, aktivitas musuh, dan mencegah serangan terhadap wilayah mereka,” kata Frank Gaughan dalam buku ‘Mossad: The Scecret History of Israel’s Intelligence Agency’, dikutip Kamis (19/6/2025).

Menyusup Jakarta

Siapa Mossad? Laman resmi badan itu menyebutkan, badan intelijen ini didirikan segera setelah berdirinya negara Israel pada 1949. Perdana Menteri David Ben Gurion ketika itu menyadari mata-mata yang telah beroperasi sebelum Israel lahir mesti dilembagakan.

Mossad bernama lengkap HaMossad LeModi'in U'LeTafkidim Meyuchadim atau berarti lembaga intelijen dan operasi khusus. Hingga saat ini sebagian besar operasi mereka tetap dirahasiakan alias tidak pernah dipublikasikan.

Pada kurun 1970-an ketika Timur Tengah dilanda perang dan eskalasi ketegangan Blok Barat-Blok Timur meningkat, Mossad terus melebarkan sayap ke berbagai negara. Di kawasan Asia, mereka terkoneksi dengan Taiwan, Jepang, juga Singapura.

“Mossad memberikan pelatihan intelijen kepada Pemerintah Taiwan dan terus menjalin kontak di sana. Israel juga memiliki hubungan dengan Jepang, Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan yang sebagian besar didasarkan pada pertukaran informasi terorisme,” kata Haggai Esshed dalam ‘Reuven Shiloah, the Man Behind the Mossad: Secret Diplomacy in the Creation of Israel’.

 

Melatih Intel Indonesia

Indonesia tidak pernah menjalin relasi diplomatik dengan Israel. Namun itu tak berarti kedua negara sama sekali terputus hubungan. Mossad ternyata pernah melatih perwira intelijen militer Indonesia bahkan menjual helikopter Skyhawk ke RI.

Itu semua terjadi pada dekade 70-an atau awal Orde Baru. Penulis sejarah militer dan intelijen asal Amerika Serikat Ken Conboy mengutip buku Evey Spy a Prince: The Complete History of Israel’s Intelligence Community karya Dan Raviv bersama Yossi Melman menggambarkan Soeharto menghubungi Israel, yang direspons dengan pengiriman Mossad dari markas di Singapura.

“Mossad mengirimkan utusan, satu tim dari posnya di Singapura ke Jakarta, lalu mengadakan pembicaraan yang berbuah. Israel menyelennggarakan latihan buat tentara Indonesia dan intelijennya,” kata Ken dalam buku Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia.

Senada diungkapkan Jacob Abadi, profesor di Akademi Angkatan Udara AS, Colorado. Pakar Timur Tengah dan Sejarah Islam ini mengatakan, setelah kesepakatan tidak resmi dengan pejabat pemerintah, Indonesia setuju untuk mengizinkan Mossad beroperasi di Indonesia. Namun identitas organisasi tersebut dirahasiakan.

“Menurut laporan CIA, Mossad mempertahankan stasiun (pangkalan) di Jakarta dengan kedok komersial. Pada awal 1980-an, kedua negara memperluas kontak mereka ke bidang militer,” ujar Jacob dalam ‘Israel’s Quest for Recognition and Acceptance in Asia: Garrison State Diplomacy’.

 

Israel Shahak, cendekiawan Yahudi yang sangat keras menentang berdirinya negara Israel melalui buku ‘Open Secrets: Israeli Foreign and Nuclear Policies’ mengungkapkan, di tahun-tahun itu Mossad erat bermitra dengan Indonesia. Mengacu laporan asing, Mossad bahkan menjadi perantara penjualan 28 pesawat tempur Skyhawk dan 11 helikopter buatan Negara Paman Sam.

“Pesawat tempur dan heli itu surplus AU Israel. Surplus artinya berasal dari pasokan Amerika, dan Israel tidak dapat menjual apa pun dari surplus tersebut tanpa persetujuan Amerika,” ucapnya. 

Topik Menarik