Temuan Struktur Candi Kuno di Malang, Dibangun Mpu Sindok Diwariskan ke Majapahit

Temuan Struktur Candi Kuno di Malang, Dibangun Mpu Sindok Diwariskan ke Majapahit

Nasional | sindonews | Selasa, 10 Juni 2025 - 17:02
share

Bangunan diduga struktur candi kuno di Kabupaten Malang, Jawa Timur identik dengan peninggalan masa Kerajaan Mataram kuno. Hal ini juga dari analisisnya terhadap temuan bebatuan yang ada di struktur bangunan kuno pada lokasi.

Memang terlihat jelas bahwa bebatuan yang diduga candi atau bangunan kuno lainnya itu menggunakan batu bata berukuran besar dan tebal.

Baca juga: Penampakan Struktur Candi Kuno Peninggalan Era Mpu Sindok di Lereng Gunung Kawi

Apalagi di beberapa lokasi ditemukan juga batu andesit berukuran besar diameter sekitar panjang 20 sentimeter, lebar 20 sentimeter, dan tinggi 20 sentimeter.

Sejarawan Malang, Muzakir Dwi Cahyono menuturkan, hasil analisis dan kajian arkeologis sementara memang temuan itu mengarah ke zaman era Mpu Sindok.

Di mana kawasan permukiman ini dengan ada bangunan suci sudah digambarkan dalam Prasasti Wurandungan yang dikeluarkan Mpu Sindok pada 948.

Baca juga: Candi Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang, Ada Topeng Wajah Manusia dari Gerabah

"Kalau kita lihat ukuran batanya, ada beberapa bata dengan ukuran besar, yang nanti biar mengukur ketebalan bata-batanya, tapi bata-bata ini mirip bata-bata era Sindok," kata Dwi Cahyono, dikonfirmasi pada Selasa (10/6/2025).

Dwi menambahkan, berdasarkan penjelasan Prasasti Wurandungan selain permukiman di wilayah itu juga terdapat bangunan suci. Namun ia belum bisa memastikan berada di bagian mana bangunan suci tersebut. Sebab sebarannya disebut Dwi cukup luas.

"Di tempat ini sebagai sentrum, yang ada di pohon ini karena paling tinggi tanah gumuk ini. Kalau ini candi itu apakah ini candi induk kita belum tahu, dan temuan yang sekarang bagian mana dari suatu bangunan. Katakanlah itu bangunan suci, itu di bagian mana, kita belum bisa mengatakan itu," terangnya.

Menariknya, situs Wurandungan yang ada di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, itu menyerupai dengan Situs Langlang di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, dan Situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dilihat dari ketebalan dan besarnya batu bata penyusun struktur bangunan.

"Biasanya ketebalan batu batanya 9 - 10 sentimeter, atau bisa lebih tebal di atas 10 (sentimeter) ya, bisa 11 sentimeter. Moga-moga ketemu, tahu ukuran yang masih utuh. Saya sudah tahu sebelumnya bata dengan ukuran tebal yang ada di Balai RW, yang sebelumnya ditemukan," tutur pria yang juga arkeolog itu.

Menariknya, kata Dwi, dari analisisnya berdasarkan prasasti yang ada lokasi permukiman ini juga masih diwariskan hingga masa Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa temuan batu bata berukuran lebih kecil, yang identik masa Kerajaan Majapahit."Nampaknya mengarah ke era-era Singasari Majapahit. Jadi situ sini mulai paling tidak mulai terlihat di era Sindok, tapi terus berlanjut sampai ke masa-masa berikutnya. Jadi lintas masa, artinya ini adalah situs yang penting di area ini, situsnya yang terbilang tua juga," paparnya.

"Karena Mpu Sindok itu sebagai boleh dibilang sebagai peletak pondasi peradabannya untuk Malang, pasca Kanjuruhan, maka Kanjuruhan katakanlah menjadi embrionya lah perintisannya," tukasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan struktur bangunan diduga candi. Batu bata itu ditemukan dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter, dengan diameter lebar 2,5 meter.

Tampak batu bata itu ditemukan dalam ukuran yang besar-besar, dengan 10 x 20 sentimeter, dengan ketebalan 10 - 12 sentimeter. Sementara di sekitar area penggalian juga ditemukan sejumlah batu bata berserakan dengan ukuran besar.

Bahkan dari bebatuan itu ada batu andesit dengan terdapat seperti tulisan yang diukir menyerupai huruf Jawa kuno. Beberapa temuan di antaranya gerabah hingga pecahan batu bata lain juga ditemukan warga sekitar di sekitar kawasan dengan radius 500 meter.

Lokasinya berada di sekitar perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang juga dinamakan warga sebagai Situs Balekambang.

Topik Menarik