Kisah Jenderal Kopassus Lucky Avianto, Ahli Perang Hutan yang Sukses Sikat Belasan OPM

Kisah Jenderal Kopassus Lucky Avianto, Ahli Perang Hutan yang Sukses Sikat Belasan OPM

Nasional | sindonews | Kamis, 22 Mei 2025 - 13:27
share

Jenderal Kopassus Lucky Avianto adalah salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Darat (Pati TNI AD) yang memiliki kisah perjalanan karier yang menginspirasi. Saat ini, ia menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI.

Nama prajuritTNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) yang berkarier di kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini dikenal luas sebagai sosok yang ahli dalam strategi perang hutan.

Julukan tersebut tidak didapat begitu saja. Ia memperolehnya setelah memimpin Koops Habema, sebuah satuan gabungan TNI, yang berhasil menetralisir 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Jumlah tersebut termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah operasi keamanan di wilayah tersebut.

Selain dikenal sebagai ahli taktik perang hutan, Lucky juga memiliki rekam jejak yang cemerlang di dunia militer.

Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 1996 dengan menyandang predikat Adhi Makayasa, sebuah penghargaan tertinggi bagi taruna berprestasi.

Sepanjang pengabdiannya di TNI, Lucky telah ditempatkan di berbagai medan operasi yang penuh tantangan.

Beberapa di antaranya adalah Operasi Keamanan Maluku dan Operasi Keamanan Aceh, di mana ia menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

Koops Habema yang dipimpinnya, merupakan satuan gabungan pasukan khusus dari tiga matra TNI, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Satuan ini dibentuk untuk menyelaraskan strategi operasi antara TNI dan Polri dalam menangani konflik di Papua.

Anggota Koops Habema terdiri dari prajurit-prajurit pilihan dari satuan elite seperti Kopassus, Kostrad, Marinir, dan Kopasgat.

Dalam sebuah pernyataannya kepada media, Lucky menegaskan bahwa pendekatan TNI di Papua lebih mengutamakan aspek kemanusiaan.

Hal ini sesuai dengan Inpres RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, di mana kehadiran TNI tidak hanya bersifat militer, tetapi juga berfokus pada pembangunan sosial dan masyarakat.

Ia menekankan bahwa kehadiran TNI di Papua bertujuan untuk melindungi hak-hak dasar seluruh warga negara, termasuk masyarakat asli Papua.

Selain itu, lanjut Lucky, TNI hadir untuk memastikan rasa aman, keadilan pembangunan, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan.

“Setiap tindakan yang diambil oleh TNI selalu berdasarkan prinsip legalitas, akuntabilitas, dan profesionalitas,” tegas Lucky.

Hal ini menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

Sebelumnya, Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, telah menjelaskan kronologi operasi di Distrik Sugapa.

Pasukan TNI masuk ke sejumlah kampung, termasuk Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba, dengan misi utama menjaga keamanan dan memberikan pelayanan kesehatan serta edukasi kepada masyarakat.

Operasi yang dilaksanakan pada Selasa (13/5/2025) tersebut berhasil membersihkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata.

Kelompok tersebut diketahui dipimpin oleh tokoh separatis seperti Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Keberhasilan operasi ini tidak lepas dari strategi terukur yang diterapkan oleh Lucky Avianto dan pasukannya.

Mereka memastikan setiap langkah operasi dilakukan dengan presisi tinggi, meminimalisir risiko, dan tetap mengedepankan keselamatan warga sipil.

Dedikasi Lucky dalam menjaga kedaulatan negara patut diapresiasi. Pengalamannya di berbagai medan operasi serta kepemimpinannya di Koops Habema membuktikan bahwa ia adalah sosok perwira yang tangguh dan berintegritas.

Topik Menarik