Hima Persis Rumuskan Manifesto 2045, Mantan Ketum Beri Pandangan
Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Peta Jalan Hima Persis 2045". FGD ini menjadi momentum sentral dalam proses penyusunan "Manifesto Hima Persis 2045".
Acara yang merupakan bagian dari rangkaian menuju Muktamar XI Hima Persis ini diselenggarakan di Aula Islamic Centre Persatuan Islam, Jakarta, Minggu (18/5/2025) selama lebih dari empat jam. Diketahui, Muktamar XI Hima Persis digelar di Pekanbaru, Riau, Juli 2025.
Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nurhidayatullah menggarisbawahi urgensi dan tujuan dari FGD ini. Ia menyampaikan bahwa forum tersebut secara khusus mengundang para mantan ketua umum untuk memberikan pandangan strategis terhadap dokumen roadmap atau manifesto yang tengah dirumuskan oleh tim khusus.
Viral, Penumpang Guling-Guling di Bandara Usai Ditegur Petugas Gegara Koper Kelebihan Berat
FGD ini menjadi momentum sentral dalam proses penyusunan "Manifesto Hima Persis 2045", sebuah dokumen strategis yang berisi visi gerakan dan arah juang Hima Persis dalam membangun kapasitas organisasi, serta berkontribusi nyata dalam mewujudkan cita Indonesia Emas 2045. Dengan menghadirkan para mantan ketua umum Hima Persis lintas generasi, forum ini bertransformasi menjadi wadah kolaboratif yang kaya akan gagasan, bertujuan memperkaya pemikiran, dan memperkuat komitmen kolektif kader Hima Persis menuju masa depan organisasi yang digdaya.
"Kami ingin menyerap pandangan dan juga saran dari para mantum (mantan ketua umum) terkait apa yang sudah dirumuskan oleh Tim Perumus Manifesto Hima Persis 2045," ujar Ilham Nurhidayatullah dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).
Ilham juga menegaskan bahwa manifesto ini bukan sekadar dokumen administratif, melainkan dirancang sebagai pedoman fundamental organisasi. Diskusi terbuka yang berlangsung dinamis tersebut membedah sejumlah isu kunci dan aspek fundamental dalam draf manifesto.
Ketua Tim Perumus Fakhrizal Lukman yang memandu jalannya diskusi menekankan, keterlibatan para mantan ketua umum dalam proses ini sangat esensial. "Pengalaman dan perspektif historis yang para senior miliki diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga dalam merumuskan strategi organisasi yang komprehensif dan relevan dengan tantangan zaman," ujarnya.
Fakhrizal menambahkan, manifesto ini merupakan upaya kolektif untuk merumuskan warisan pemikiran bagi organisasi yang akan diwariskan dan terus disempurnakan. Pembahasan mencakup penelaahan kembali landasan filosofis dan nilai-nilai dasar Hima Persis, analisis tantangan internal dan eksternal, serta keberlanjutan program jangka panjang.
Para peserta, khususnya para mantan ketua umum, aktif berbagi lessons learned, memberikan pandangan kritis, dan menyumbangkan masukan konstruktif terhadap setiap bab. Pilar-pilar strategi seperti kaderisasi kepemimpinan multisektoral, transformasi digital, penguatan jejaring multipihak, dan kemandirian ekonomi, dikupas tuntas.
Lamlam Pahala, mantan Ketua Umum Hima Persis yang hadir memberikan apresiasi. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting untuk menjaga tradisi intelektual dan kesinambungan pemikiran.
"Diskusi yang mendalam dan melibatkan berbagai generasi kepemimpinan seperti ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan yang benar-benar matang dan visioner untuk masa depan Hima Persis," ujarnya, seraya menyebut bahwa tantangan ke depan membutuhkan respons organisasi yang proaktif dan strategis.
FGD ini diharapkan menjadi landasan bagi penyusunan langkah-langkah strategis dan aplikatif yang dapat diimplementasikan oleh kader Hima Persis di seluruh Indonesia. Manifesto Hima Persis 2045 yang disempurnakan melalui forum ini juga menjadi simbol komitmen kolektif dan berkelanjutan kader dalam membangun umat dan bangsa.