Prabowo Siap Nyapres di 2029, Begini Analisis Pengamat
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra menetapkan lima poin keputusan strategis. Salah satu poin yang paling menarik perhatian adalah keputusan meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2029.
Keputusan ini menjadi sejarah baru dalam politik Indonesia. Pasalnya, baru genap 100 hari pemerintahannya berjalan, Partai Gerindra sudah menetapkan calon presidennya untuk lima tahun ke depan.
Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho menilai langkah ini merupakan sinyal kuat bagi para politikus muda, termasuk Gibran Rakabuming Raka, untuk tidak berandai-andai dalam kontestasi politik 2029.
Dengan keputusan ini, artinya Prabowo Subianto menegaskan dirinya siap menjalani dua periode kepemimpinan. Spekulasi bahwa ia hanya akan menjabat selama dua tahun lalu menyerahkan posisi presiden kepada Gibran tanpa pemilu terbantahkan.
“Ini juga menegaskan bahwa Prabowo dalam kondisi sehat dan siap memimpin selama dua periode penuh," ujar Hardjuno di Surabaya, Sabtu (15/2/2025).
Hardjuno juga menyinggung isu utang budi dalam politik. Menurutnya, tidak ada yang salah jika Prabowo memilih untuk fokus pada kepentingan bangsa dibandingkan dengan ikatan personal.
"Jangan sampai seorang pemimpin merasa berutang budi kepada individu atau kelompok tertentu, tetapi ia harus sadar bahwa utang budinya adalah kepada 280 juta rakyat Indonesia yang memilihnya," tegasnya.
Salah satu janji besar Prabowo adalah memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum di masa pemerintahannya. Isu korupsi menjadi perhatian utama, terutama dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan obligasi rekap yang telah merugikan negara hingga ribuan triliun rupiah.
"Pemerintah harus berani menegakkan hak tagih atas dana BLBI yang dijamin oleh para debitur. Jika ini tidak dilaksanakan, maka ada konspirasi yang terjadi di dalamnya," kata Hardjuno.