Kabar Baik! Polri Perluas Kesempatan Hafiz Quran dan Santri Jadi Anggota
JAKARTA - Polri memperluas kesempatan bagi para hafiz Alquran dan santri untuk mengikuti pendaftaran penerimaan anggota baru Tahun Anggaran 2025. Hal ini bertujuan untuk melahirkan anggota kepolisian yang memiliki nilai moral dan etika yang baik.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa, merekrut polisi dari pondok pesantren memiliki beberapa keuntungan.
“Antara lain pendidikan karakter pondok pesantren dikenal dengan pendidikan karakter yang kuat, sehingga para santri diharapkan memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik," kata Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (9/2/2025).
Dedi menilai, pondok pesantren (ponpes) mendidik para santri dengan disiplin dan ketat. Sehingga Polri berharap, calon anggota dari santri bisa mengikuti aturan dengan baik.
"Santri pondok pesantren terbiasa dengan disiplin yang ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik," katanya.
"Santri pondok pesantren biasanya terbiasa dengan lingkungan yang sederhana dan terbatas, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru," lanjutnya.
Dedi mengatakan, pertimbangan lain adalah bagaimana kemampuan mereka dalam bekerja sama, menghadapi tekanan, dan menghormati sesama.
Selain memprioritaskan jalur santri, Dedi mengatakan, Polri terus melakukan pembenahan dan penguatan terhadap sistem perekrutan polisi yang berintegritas. Dedi pun menjamin mutu atau kualitas dari proses rekrutmen terpadu anggota Polri.
Sistem rekrutmen Polri, kata Dedi, telah memenuhi International Organization for Standardization ISO 9001:2015. Hal itu merupakan pengakuan atas komitmen Polri, dalam menjaga kualitas proses seleksi penerimaan anggota Polri.
"Secara berkala Polri terus menjaga agar proses seleksi yang kami lakukan tetap memenuhi standar dan bahkan melebihi," pungkasnya.