Wujudkan Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Penguatan Petani Milenial
Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta penguatan kelembagaan dilakukan kaum Milenial. Hal ini karena petani Milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Amran mengungkapkan ada tiga instrumen untuk menggerakkan perekonomian Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dari sisi pangan. "Di adalah kaum Millenial produktif, sumber daya lahan, dan penggunaan teknologi," ujarnya, Rabu (13/11/2024).
Oleh karena itu, Amran menekankan pentingnya penguatan kelembagaan kaum Milenial khususnya di daerah Merauke untuk memperkuat sektor pertanian dengan sistem modernisasi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan untuk menjaga kelembagaan ekonomi petani harus mempunyai rencana bisnis ke depannya seperti apa dengan para penyuluh pertanian.
Hal ini agar teman di lapangan dapat mengerti rencana jangka pendek, rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang sehingga dapat tercapai.
Diharapkan dalam kelembagaan ekonomi petani, peran tengkulak dialihkan menjadi mitra sehingga dapat bekerja sama agar petani tidak menjadi objek saja tapi menjadi subjek," jelas Santi.
Santi juga berharap agar seluruh generasi Milenial di seluruh penjuru tahu seperti apa koperasi di Tanah Air. Dari hanya cabai 1 berkembang menjadi beras sampai bermitra dengan perusahaan yang besar, hingga pemasaran dapat ke luar kota.
Ketua Koperasi Cemoro Kabupaten Ngawi, Listio Rini mengatakan kelembagaan ekonomi petani merujuk pada struktur dan kompensasi yang mengatur aktivitas ekonomi dalam bidang pertanian. Selain juga mencakup berbagai bentuk organisasi seperti koperasi, kelompok petani dan BUMP.
Kelembagaan ini berperan penting dalam mendukung petani dalam berbagai aspek mulai dari produksi pemasaran hingga akses terhadap sumber daya, hingga permodalan," terangnya.
Adapun KEP di Kabupaten Ngawi di antaranya adalah Koperasi Tani Mandiri, Koperasi Gemas, Koperasi Cemoro, Koperasi Suko Tani, Koperasi Toko Tani Milenial, Koperasi Berkah Rezeki Tani.
"Terakhir, kelembagaan ekonomi petani penting untuk penguatan posisi tawar, pengelolaan sumber daya bersama. Dan juga akses terhadap informasi teknologi hingga permodalan, mendorong inovasi, dan mitigasi risiko," tutupnya.