2 Stafsus KSAD Berpangkat Letjen TNI, Peraih Adhi Makayasa dengan Segudang Prestasi
Stafsus KSAD berpangkat Letjen TNI menarik untuk diulas. Sebab, perwira tinggi (Pati) TNI yang bertugas menjadi Stafsus KSAD tersebut merupakan lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa.
Tidak hanya itu, Pati TNI tersebut juga merupakan Jenderal TNI yang memiliki segudang prestasi. Berbagai jabatan strategis pernah diemban oleh kedua Staf Khusus (Stafsus) KSAD tersebut.
Penunjukan kedua Pati TNI tersebut menjadi Stafsus KSAD berdasarkan kebijakan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan yang dikeluarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1264/X/2024 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada 18 Oktober 2024.
Lalu siapa dua perwira tinggi berpangkat Letjen TNI yang menjadi Stafsus KSAD, berikut ulasannya.
1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
5 Fakta Mayjen TNI Rui Duarte, Putra Timor Timur dengan Penugasan Baru sebagai Irjen Kemenhan
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa saat ini menduduki jabatan sebagai Stafsus KSAD dalam rangka penugasan di kementerian dan lembaga. Jabatan tersebut diembannya sejak 18 Oktober 2024.
Abituran Akademi Militer (Akmil) 1990 ini dari kesatuan Kopassus ini merupakan Jenderal TNI yang memiliki karier militer yang sangat cemerlang. Tidak hanya itu, dia juga kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi.
Mengawali karier militernya sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad, pria kelahiran Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967 ini kemudian dipercaya menjadi Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad.
Dia kemudian kembali ke kesatuannya menjadi Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus yang merupakan pasukan paling elite di Korps Baret Merah, kemudian, Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Dansubtim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus.
Lama bertugas di Gultor, dia kemudian dimutasi menjadi Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha/Kopassus. Lalu Danseko Pusdikpassus, serta Dansepara Pusdikpassus.
Kariernya terus meningkat, dia kemudian mendapat kepercayaan menjadi Pabandya Ops Makopassus, kemudian Danyon 811/Sat-81/Kopassus, Dandenma Kopassus, Waasintel Danjen Kopassus dan menjadi orang kedua di pasukan antiteror dengan menduduki jabatan Wadansat-81/Kopassus hingga Dansat 81/Kopassus pada 2010.
Selanjutnya, dia diangkat menjadi Danpusdikpassus, Pamen Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus. Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI). Kemudian Danmentar Akmil, Danrem 163/Wirasatya.
Kariernya semakin bersinar, dia diangkat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja. Jabatan yang membuatnya masuk dalam jajaran pewira tinggi karena menyandang pangkat bintang satu atau Brigjen TNI. Dia lalu dimutasi menjadi Kasdam XVII/Cenderawasih.
Kariernya semakin moncer, dia kemudian diangkat menjadi Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI. Pada 2019, I Nyoman Cantiasa dipercaya memimpin pasukan Korps Baret Merah sebagai Danjen Kopassus. Setahun kemudian, dia menjabat Pangdam XVIII/Kasuari.
Dari situ, dia mengemban amanah sebagai Pangkogabwilhan III. Jabatan ini membuat bintang emas di pundaknya bertambah menjadi tiga atau Letjen TNI. Tak lama kemudian, dia diangkat menjadi Koorsahli KSAD, lalu Wakil Kepala BIN sebelum akhirnya menjadi Staf Khusus KSAD hingga sekarang.
Selain banyak menduduki jabatan strategis, dia juga kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi di antaranya, Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste, kemudian penumpasan pemberontakan di Aceh, pembebasan sandera Mapenduma, Operasi Nemangkawi, hingga Operasi Damai Cartenz. Termasuk pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak di Perairan Somalia.
2. Letjen TNI Teguh Pujo Rumekso
Letjen TNI Teguh Pujo Rumekso juga merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI AD yang kini menjadi Stasus KSAD dalam rangka penugasan di Kementerian dan Lembaga. Penunjukan sebagai Stafsus KSAD bersamaan dengan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Teguh merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri peraih penghargaan Adhi Makayasa. Teman seangkatan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini juga merupakan Jenderal TNI yang memiliki karier militer yang cemerlang.
Mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif, Teguh selanjutnya Kasdim 0418/Palembang REM 044/Garuda Dempo. Selanjutnya, Dandim 0904/Tanah Grogot.
Loyalitas dan dedikasinya dalam bertugas membuatnya dipercaya menjadi Wadan Grup B Paspampres. Selesai bertugas sebagai Wadan Grup B Paspampres, dia dipercaya menjadi Asops Kasdam VI/Mulawarman.
Kariernya terus meningkat, dia dipercaya menjadi Danrem 172/Praja Wira Yakth. Lalu Wadanpussenif Kodiklatad, jabatan yang membuatnya pecah bintang menjadi Brigjen TNI. Tak lama kemudian, dia dimutasi menjadi Kasdam VI/Mulawarman.
Selanjutnya dia mendapat promosi jabatan menjadi Danpussenif Kodiklatad dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI. Selanjutnya, Danpuspenerbad, Pangdam VI/Mulawarman. Kariernya semakin mentereng, dia kembali mendapat promosi jabatan menjadi Sesmenko Polhukam sebelum akhirnya menjadi Stafsus KSAD hingga sekarang.
Selama mengabdi di militer, Teguh juga kenyang dengan pengalaman operasi. Di antaranya, Operasi Seroja di Timtim dan Operasi Perbatasan Indonesia-Malaysia.