Peserta Pelatihan Jubir Nasional Partai Perindo Didorong Mampu Buat Agenda Setting Strategis
Wakil Ketua Umum Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah berharap peserta pelatihan Juru Bicara Nasional Partai Perindo mampu menyusun agenda setting strategis yang dapat meningkatkan posisi dan perbaikan citra partai.
Ferry menekankan agenda setting merupakan elemen penting dalam strategi komunikasi dan kehumasan partai. Dengan agenda setting yang baik, Partai Perindo dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan strategis dan taktis kepada publik.
Baca juga: Waketum Partai Perindo Buka Pelatihan Jubir Nasional
"Agenda setting harus kita desain dengan baik. Poin strategis dan catatan taktis yang harus kita sampaikan kepada publik perlu dipikirkan secara matang, sehingga publik memahami apa yang menjadi fokus Partai Perindo," ujar Ferry saat membuka pelatihan juru bicara di kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, agenda setting ini perlu dikelola dengan sistematis, mulai dari siapa yang melempar isu hingga siapa yang menindaklanjuti, sehingga mekanisme komunikasi publik berjalan efektif.
"Misalnya, Mas Agus melempar isu, lalu Kang Juang atau Mbak Vera yang langsung melakukan smash. Ini adalah cara kerja agenda setting yang harus kita lakukan agar isu strategis yang kita angkat sampai ke publik dengan baik," katanya.
Ferry juga membahas pentingnya framing dalam strategi komunikasi. Menurutnya, framing yang tepat akan membantu publik lebih mudah memahami visi dan misi Partai Perindo.
"Bingkai apa yang harus kita buat dalam setiap aktivitas kita? Framing ini harus kita kuatkan setelah agenda setting kita berjalan. Ini adalah bagian penting dari proses komunikasi kita," ujarnya.
Ferry menekankan sebagai juru bicara, mereka berperan sebagai komunikator, image maker, mediator, konseptor, serta problem solver. Semua peran ini harus dimainkan dengan semangat kerja kolektif-kolegial untuk mencapai tujuan bersama.
"Saya berharap semua aspek ini dapat diperankan dengan baik, karena tanpa kerja kolektif-kolegial, semua strategi komunikasi tidak akan berjalan optimal," katanya.