Panelis ke Pahala Nainggolan: Apa Kontribusi Anda Terhadap Kehancuran KPK?
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Pahala Nainggolan menjalani tes wawancara calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Panelis menanyakan Pahala terkait kondisi yang ada di lembaga antirasuah tersebut.
Mulanya, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mempertanyakan masa lama jabatan Pahala di KPK. Ruki kemudin menanyakan kontribusi Pahala dalam keterpurukan KPK saat ini. Apa kontribusi Anda terhadap kehancuran KPK? tanya Ruki kepada Pahala, Rabu (18/9/2024).
Pahala kemudian menjelaskan permasalahan yang terjadi di KPK. Dia menilai yang menjadi masalah saat ini yakni tata kelola manajemen.
Yang saya pikir begitu dan itu yang bikin saya maju. Sebenarnya saya bisa bikin KPK lebih baik lagi harusnya, tapi saya pikir dari manajemen organisasi dari budaya organisasi, saya kan pernah menjalani lima tahun jilid Pak Ruki 2 bulan, jilid Pak Agus, memang yang 5 tahun terakhir beda jauh, jawab Pahala.
Secara moral, kata Pahala dirinya ikut bertanggung jawab dalam keterpurukan KPK. Hal itu menjadi alasannya untuk memperbaiki KPK ke depannya. Jadi kalau anda terpilih anda yakin bisa rebuild terhadap kerusakan KPK yang saat ini terjadi? tanya Ruki.
Saya yakin Pak. Pertama, saya bayangkan adalah transisi KPK menjadi PNS arahnya nggak ada. Jadi selalu dibilang kita PNS, jadi yang pertama SDM KPK harus diperbaiki. Dia kompetensinya harus benar-benar seperti dikenal orang kalau kita ahli berintegritas, ungkapnya.
Kedua, teknologi di dalam data informasi ketinggalan zaman paling nggak selama 9 tahun ke belakang. Jadi paling nggak secara internal didorong teknologi sehingga culture yang KPK punya terbangun, sambung dia.
Dia menyinggung perihal sistem penindakan kasus korupsi di KPK. Pahala mengatakan KPK seharusnya menangani kasus korupsi yang level besar. Dari dulu kita bilang yang besar diambil kalau OTT, yang sisanya diserahkan ke APH dong, sehingga kita fokus yang besar-besar, ucap dia.
Kompetensi di teman-teman penyidikan itu harus serius kita harus punya ahli di penindakan ada ahli perbankan ahli asuransi sehingga kalau ada kasus dia undang luar nanti diajar lagi, jelasnya.