Kemendagri: Data yang Buruk Bisa Berujung Kegagalan Pengambilan Keputusan
SUMEDANG - Data kependudukan adalah pondasi utama dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang efektif. Data yang baik mengacu pada data yang sesuai dengan tujuannya dan mengarahkan suatu organisasi pada keputusan yang tepat.
Sebaliknya, data yang buruk dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan menunda dan mengubah hasil, sehingga berujung pada kegagalan.
“Data yang buruk bisa berujung kegagalan dalam pengambilan keputusan oleh decision maker organisasi. Dampak negatifnya akan dirasakan oleh masyarakat, apalagi bagi organisasi pemerintah pelayanan publik”, kata Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi pada kegiatan Reform Corner di Sumedang, Jum’at (13/9/2024).
Dirjen Teguh didampingi para pejabat fungsional Ditjen Dukcapil, yaitu Perencana Ahli Muda Zainudin, Analis Kepegawaian Ahli Muda Febryan Denistya Perdana, dan Pranata Komputer Ahli Muda Ferry Anggarendra.
Karenanya, Teguh mengingatkan jajaran Dukcapil untuk terus berkomitmen mewujudkan data kependudukan yang berkualitas dengan menekankan kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi dalam proses pelayanan. Salah satu langkah startegis yang diambil adalah membangun talenta digital Dukcapil.
“Mempersiapkan dan melahirkan talenta-talenta digital yang berkontribusi positif terhadap pelayanan Dukcapil. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan transformasi dengan pendekatan sistem dan sumber daya manusia (SDM) seperti meningkatkan kompetensi IT, fleksibilitas kerja, membangun dan memperkuat kemitraan, dan menciptakan kultur digital”, urai Teguh.
Data kependudukan, lanjutnya, berperan penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo-Gibran “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045" dan 17 program prioritasnya.
“Ini memberikan arahan yang jelas untuk memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains dan teknologi. Dan salah satu tugas dan fungsi Ditjen Dukcapil melalui Direktorat Bina Aparatur Dukcapil adalah memiliki kewajiban pembinaan aparatur penyelenggara administrasi kependudukan di provinsi dan kabupaten/kota”, lanjut mantan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri ini.
Mantan Pj. Gubernur Sulawesi Tengara tahun 2018 ini juga mengingatkan peran penting Dukcapil. Mengutip pesan Mendagri Tito Karnavian pada Rakornas Dukcapil 2024 di Batam beberapa waktu yang lalu, Teguh mengatakan bahwa Dukcapil adalah salah satu jantung bangsa ini karena data yang dimiliki Dukcapil menjadi basis data hampir semua persoalan dan perencanaan di negara ini.
“Dukcapil adalah satu-satunya yang memiliki data kependudukan terlengkap dibanding instansi manapun di Indonesia”, tutup Teguh mengutip pesan Mendagri Tito Karnavian.
Mengangkat tema “Good Data Decision Good Results”, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang.
Turut hadir Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli, Kapus PPSDM Regional Bandung Indra Maulana Syamsul Arief, Sekretaris Daerah Tuti Ruswati, Asda Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Asep Uus Ruspandi.
Hadir pula Plt. Asda Perekonomian dan Pembangunan Mulyani Toyibah, Asda Administrasi Umum Budi Rahman, dan para Kepala OPD dan Forkopimda serta camat se-Sumedang.