Survei Indikator: Dedi Mulyadi Paling Banyak Dapat Limpahan Suara Ridwan Kamil
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan limpahan suara dari basis pendukung Ridwan Kamil pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024. Dedi, sambungnya, merupakan sosok yang elektabilitasnya paling tinggi pada Pigub di Jabar.
Hal itu disampaikan Burhanuddin saat memaparkan hasil survei Indikator pada 2-8 September 2024. Survei itu dilaksanakan persis setelah pendaftaran bakal calon kepala daerah ditutup.
Nama Ridwan Kamil yang sebelumnya masih berada di berada dalam radar warga Jabar kian menurun setelah Kang Emil dipastikan maju pada Pilkada Jakarta.
"Tiga atau empat hari setelah penutupan pendaftaran Pilkada, warga Jawa Barat sudah tahu bahwa junjungannya itu tidak maju di Jawa Barat, jadi tinggal 2,4 persen yang menjawab secara spontan," kata Burhan, Kamis (12/9/2024).
Dalam paparan yang sama, efek elektabilitas yang paling meningkat merupakan sosok Dedi Mulyadi. Mantan Bupati Purwakarta itu meningkat elektabilitasnya dari bulan Juli.
"Dedi Mulyadi yang paling mendapatkan limpahan suara dari basis pendukung Ridwan Kamil," kata dia.
Bahkan, dalam simulasi nama terbuka, tingkat elektabilitas Dedi jauh mengungguli calon-calon lainnya seperti Ahmad Syaikhu, Acep Adang Ruhiat, Jeje Wiradinata, Ilham Akbar Habibie, Erwan Setiawan, Ronal Surapradja, Gitalis Dwi Natarina. Dalam simulasi tersebut, elektabilitas Dedi sebesar 74 persen.
"Jadi memang tidak terlalu kompetitif. Kang Dedi hampir 100 persen warga Jawa Barat mengenal dan menyukai," ujarnya.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan kepada warga Jabar yang mempunyai hak pilih atau mereka yang sudah berumur 18 tahun. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang.
Responden juga terdistribusi secara merata di seluruh Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, responden terpilih kemudian diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Tingkat toleransi kesalahan atau margin of error berada pada sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.