Prabowo Ingin Bentuk Kabinet Zaken, Ini Artinya?
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menyebut, Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet zaken. Nantinya, kata dia, figur menteri merupakan profesional yang ahli dalam bidang tertentu meski diusulkan dari partai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun berbagai sumber, kabinet zaken adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu. Hal ini pernah dilakukan oleh Pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, dengan membentuk Kabinet Djuanda, pada tahun 1957.
"Pak prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yg ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari partai politik," kata Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
Dengan begitu, kata Muzani, tidak ada kehilangan relevansi terkait kepakaran calon menteri dengan nomenklatur yang akan diduduki. "Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki, karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," ucap Muzani.
"Ya, meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang ya g ahli di bidangnya," tambahnya.
Calon Menteri Prabowo-Gibran Mulai Disiapkan
Sebelumnya, Muzani mengakui, sejumlah calon menteri untuk kabinet Prabowo sudah mulai dipanggil untuk berdiskusi terkait gagasan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi. Namun, ia tak mengungkapkan identitas calon menteri yang sudah dipanggil tersebut.
Sebagian diajak diskusi tentang bagaimana penyelesaian masalah dan problem yang dihadapi, bagaimana dia menghadapi sebaik-baiknya, kata Muzani kepada wartawan di di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Bahkan, Muzani mengaku, sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menyetor nama untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
"Di antara partai koalisi sudah mulai mengajukan nama, dan mengajukan beberapa portofolio di kementerian," ucapnya.