Cinta Ditolak, Jadi Penyebab IS Bunuh Ayu Andriani Gadis Penjual Balon
JAKARTA - Cinta ditolak, jadi penyebab IS bunuh Ayu Andriani gadis penjual balon. Apalagi, mayatnya ditemukan di TPU Talang Kerikil, Jalan R Sudarman Kelurahan, Sukajaya Kecamatan, Sukarami Palembang.
Pihak kepolisian menyelidiki dan akhirnya terungkap ternyata kehilangan oksigen dan ada pukul benda tumpul. Ternyata cinta ditolak, jadi penyebab IS bunuh Ayu Andriani gadis penjual balon. Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono didampingi Direskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo.
"Perbuatan itu dilatari oleh perasaan cinta pelaku yang tidak tersampaikan. Tapi tindakan tersebut sangat fatal yang akhirnya berdampak ke korban hingga meninggal dunia," kata Harryo di Jakarta.
Dia juga menyebutkan , korban dan salah satu pelaku, IS, baru berkenalan kurang lebih dua minggu. Mereka berkenalan melalui ponsel hingga menjalin hubungan asmara (pacaran-red).
Silaturahmi Kebangsaan di Hamburg, Diaspora Diminta Jaga Persatuan dengan Hayati Pancasila
Usai berkenalan dengan pelaku melalui ponsel, korban akhirnya bertemu dengan pelaku di acara Kuda Kepang pada 1 September 2024. Saat itu, tiga pelaku lainnya juga hadir, MZ, MS dan AS.
Pada 1 September 2024, mereka sempat bertemu di acara kuda kepang di kawasan Pipa Reja, di mana saat itu juga hadir pelaku lainnya, MZ, MS, dan AS," bebernya.
Dia menyaksikan acara Kuda Kepang diajak para pelaku ke Krematorium Sampurana di kawasan Kuburan Cina. Di lokasi tersebut, korban mengalami perbuatan bejat para pelaku.
"Setelah menyaksikan acara tersebut, kelimanya menuju ke lokasi kejadian, yaitu Krematorium Sampurana di kawasan Kuburan Cina, tambahnya.
Setelah melampiaskan birahinya, para pelaku kemudian menyeret tubuh korban selama 30 menit ke tempat penemuan jenazah. Namun, para pelaku ternyata belum puas dan kembali melampiaskan birahinya, sebelum meninggalkan korban di lokasi tersebut.
"Korban sengaja dipindahkan ke lokasi terakhir agar tidak diketahui oleh orang lain, yang mana tempat keramasi ke TKP penemuan mayat, itu berjarak sekitar 30 menit, di sana korban lagi-lagi dirudapaksa," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono.