2 Petinggi Besar yang Putuskan Keluar Mendadak dari Partai Golkar
JAKARTA - Dua petinggi besar yang putuskan keluar mendadak dari Partai Golkar, akan diulas lengkap dalam artikel ini. Keduanya yaitu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka.
Airlangga mengatakan pengunduran dirinya untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas transisi pemerintahan. Airlangga mengatakan dirinya sudah resmi mengundurkan diri sejak Sabtu 10 Agustus 2024.
Setelah mempetimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan dalam waktu dekat, dengan mengucap bismillahirrahmanirrohim dan petujuk Tuhan yang Maha Besar, maka saya nyatakan pengunduran diri dari Ketum Golkar, terhitung sejak semalam, Sabtu 10 agustus 2024, ujarAirlangga.
Selanjutnya, kata Airlangga, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, Golkar akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai AD/ART yang berlaku
Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib dan menjunjung tinggii marwah Partai Golkar. demokrasi harus terus kita kawal dan junjung terus menerus, ucapnya.
Sementara itu, Jusuf Hamka menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar. Pengumuman tersebut terjadi di hari yang sama setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pria yang akrab disapa Babah Alun ini mengatakan, Airlangga Hartarto telah dizalimi. Sehingga, membuat Airlangga mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
"Dengar (dizalimi) banyak, i know to much but i don't want to talk too much oke," kata Jusuf Hamka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (12/8/2024).
Babah Alun pun tak secara lugas menjawab pihak yang menzalimi Airlangga baik dari luar atau internal Golkar. "Masalah dizalimi dari luar atau dalam saya juga enggak tahu ya kan," ujar Jusuf Hamka.
Pada kesempatan itu, Jusuf Hamka telah resmi menyampaikan surat pengunduran diri dari Partai Golkar dan kontestasi Pilkada 2024. Keputusan itu, diambil setelah Jusuf Hamka menyampaikan surat pengunduran dirinya ke Partai Golkar.
Surat tersebut disampaikan Jusuf Hamka kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, di Kantor DPP Parta Golkar, Jakarta Barat, pada Senin 12 Agustus 2024.