Israel Serang Sekolah di Gaza Tewaskan Lebih dari 100 Orang, Kemlu RI: Impunitas Ini Harus Dihentikan!

Israel Serang Sekolah di Gaza Tewaskan Lebih dari 100 Orang, Kemlu RI: Impunitas Ini Harus Dihentikan!

Nasional | okezone | Minggu, 11 Agustus 2024 - 09:56
share

JAKARTA - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyerukan agar dunia internasional bersatu untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan oleh Israel. Respons itu dikeluarkan setelah Israel melakukan pembantaian di sekolah Gaza pada Sabtu (10/8/2024).

“Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut. Segala bentuk impunitas harus dihentikan,” demikian keterangan yang disampaikan Kemlu melalui akun X-nya yang dilihat Minggu (11/8/2024).


Indonesia mengutuk aksi pembantaian tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan investigasi pasca aksi serangan tersebut.  “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan investigasi menyeluruh,” ujarnya.

Sebelumnya, Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah Gaza yang menampung orang-orang terlantar pada Sabtu (10/8/2024). Sementara tentara Israel mengatakan telah menyerang pusat komando Hamas.

"Serangan Israel menargetkan orang-orang terlantar saat melakukan salat Subuh, suatu hal yang menyebabkan peningkatan pesat dalam jumlah korban," kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataannya, tentara Israel mengatakan angkatan udaranya "menyerang pusat komando dan kendali yang berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi teroris dan komandan Hamas."

 

“IAF secara tepat menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali Hamas yang tertanam di sekolah Al-Taba’een dan terletak berdekatan dengan sebuah masjid di Daraj Tuffah, yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi penduduk Kota Gaza," demikian klaim Israel, dilansir Al Jazeera. 

“Sebelum serangan itu, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen,” tambahnya.

Juru bicara badan Hamas Mahmoud Basal menggambarkan insiden itu dalam sebuah posting di Telegram sebagai “pembantaian yang mengerikan”, dengan beberapa mayat terbakar.

Topik Menarik