Rangkaian Peristiwa Jelang Kemerdekaan : Para Pemuda Desak Soekarno

Rangkaian Peristiwa Jelang Kemerdekaan : Para Pemuda Desak Soekarno

Nasional | okezone | Minggu, 11 Agustus 2024 - 07:00
share

JAKARTA - Sejumlah rangkaian peristiwa terjadi menjelang diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah, momen desakan kaum muda kepada Soekarno.

Tepatnya pada awal-awal Agustus 1945. Jepang yang telah menjajah cukup lama Indonesia mengalami sejumlah kejatuhan. Mulai dari porak-porandanya Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh bom Atom yang dikirim pasukan Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945.

Sehari berselang, tepatnya pada 7 Agustus 1945, Kaisar Jepang memberi perintah kepada Marsekal Terauchi untuk merealisasikan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia segera.

Lantas Soekarno dan sejumlah tokoh penting Indonesia lainnya menanggapi perintah Terauchi, dengan suka cita. Para tokoh bergegas membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menyiapkan sidang.

Namun tiba-tiba, tepatnya pada 8 Agustus 1945, pihak militer Jepang (Gunseikan) memanggil Bung Karno dan Bung Hatta. Keduanya diperintahkan berangkat ke Dalath, Saigon.

Bung Karno dan Bung Hatta dilarang untuk memberi tahu kepada siapapun, termasuk kepada keluarga terdekat mengenai pemanggilan mereka.

Namun karena alasan kesehatan Bung Karno meminta Gunseikan agar mengizinkannya mengajak dr. Soeharto, yang merupakan dokter pribadinya.

Usut punya usut, pemanggilan Bung Karno dan Bung Hatta berkaitan dengan seruan pernyataan perang Soviet (Rusia) kepada Jepang.

Jepang dinilai telah gagal melakukan negoisasi dengan Soviet Rusia dan membuat posisi mereka semakin terdesak. Efeknya pasukan Jepang di berbagai negara berhasil ditaklukkan.

Kamis, 9 Agustus 1945, para tokoh yang akan berangkat berkumpul di rumah Bung Karno. Di dalam rombongan ternyata dr. Radjiman Wedyodiningrat ikut berangkat menemui Marsekal Terauchi di Dalath untuk perundingan persiapan kemerdekaan.

Keberangkatan ke Dalath, mendapatkan kekhawatiran dan penolakan. Pertama dari dr. Soeharto yang khawatir pada keselamatan para tokoh. Mengingat Pasukan Jepang sedang menjadi sasaran tentara sekutu.

Pesawat yang mereka tumpangi sangat berpotensi menjadi sasaran tembak dari pesawat tempur yang sedang ramai berkeliling di langit Asia Timur.

Dan yang kedua tokoh muda Sutan Sjahrir juga menolak keras kepergian para tokoh karena mereka sangat bersemangat untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta tanpa campur tangan Jepang.

Sjahrir berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia sudah didepan mata dan tidak ada hubungannya lagi dengan Pemerintahan Jepang.

Topik Menarik