PKS Tak Akan Sodorkan Anies ke KIM Plus di Pilgub Jakarta

PKS Tak Akan Sodorkan Anies ke KIM Plus di Pilgub Jakarta

Nasional | okezone | Sabtu, 10 Agustus 2024 - 15:55
share

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai serius untuk gabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam Pilkada 2024 mendatang. Hal itu ditandai dengan komunikasi yang dilakukan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Pada opsi gabung KIM Plus, PKS tak bakal menawarkan nama Anies Baswedan, tapi kadernya sendiri. Sebelumnya, PKS memang telah mengusung Anies dan Sohibul Iman (AMAN).

"Sekarang di opsi kedua kita mengusulkan apakah kader kita maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur. Tentu ini opsi kedua beda dengan opsi pertama," ujar Jubir PKS, Muhammad Kholid, Sabtu (10/8/2024).

Menurutnya, PKS dalam Pilkada 2024 ini tetap konsisten untuk mengusung kadernya. Pada opsi pertama, PKS telah menawarkan agar kadernya sendiri maju dalam dalam perhelatan tersebut, yakni dengan mendeklarasikan dukungan terhadap AMAN.

"Keputusan tidak berubah sejak awal karena aspirasi dari mandat warga Jakarta tertinggi itu di PKS, karena kita pemenang Pemilu, maka PKS memutuskan kadernya maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur, itu keputusannya. Di opsi pertama itu kan ada AMAN, disitu ada kader kita Bapak M Sohibul Iman," ujarnya.

Begitu juga pada opsi kedua yang tengah dijalani PKS, kata Kholid, pihaknya tetap menawarkan nama kadernya untuk maju di Pilkada 2024, baik itu sebagai Cagub ataukah sebagai Cawagub. Adapun soal kepastian bergabung tidaknya PKS dengan KIM Plus, semua itu berada di tangan pimpinan PKS, baik Ketua Majelis Syuro maupun Presiden PKS.

"Ini dalam proses komunikasi awal, kita pimpinan PKS bersilaturahim sebagai kawan lama, sahabat lama yang dahulu mengusung di tahun 2014, 2019, tentu komunikasi politik sangat baik dan itu yang sedang kita ikhtiarkan. Mengenai keputusan hingga saat ini ya itu kita mendengarkan saja nanti arahan langsung dari Ketua Majelis Syuro atau Presiden PKS terkait keputusan tersebut," katanya.

Topik Menarik