Jaksa Berpantun di Sidang SYL, Pengamat: Pesan bagi Mereka yang Korupsi

Jaksa Berpantun di Sidang SYL, Pengamat: Pesan bagi Mereka yang Korupsi

Nasional | okezone | Rabu, 10 Juli 2024 - 20:47
share

 

JAKARTA — Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mayer Simanjuntak saat membacakan tanggapan atas nota pembelaan terdakwa kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuai apresiasi. Di antaranya terkait pantun yang dibacakan dalam persidangan.

Menurut Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, banyak terdakwa korupsi justru merasa menjadi pejuang melawan ketidakadilan terhadap diri mereka sendiri. Pantun yang dilontarkan JPU, menurutnya sah-sah saja karena sifatnya umum dan tidak ditujukan kepada individu tertentu.

"Ini pesan kepada mereka yang berperilaku korupsi itu sebagai perjuangan hidup,” kata Ray dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).

Ray menyoroti fenomena di mana koruptor merasa mereka dianiaya oleh jaksa, polisi, atau pengadilan ketika diadili. Dari situ seolah membuat persepsi yang salah itu jaksa, polisi, atau hakim, bukan para koruptornya.

"Mana ada koruptor yang minta maaf, merasa bersalah," ujarnya.

Ray kembali menegaskan bahwa pantun yang dibacakan JPU merupakan pesan kepada semua orang agar tidak berlagak seperti pejuang atau pahlawan menjalani persidangan kasus korupsi.

“Kalau mereka sudah disidangkan kasus korupsi, janganlah berlagak seperti pejuang atau jadi pahlawan. Jangan merasa lagi berjuang melawan kedzaliman,” tuturnya.

Pantun di dalam persidangan memang sesuatu yang tidak lazim. Namun, kata Ray, itu adalah pesan umum untuk siapa pun yang mendengarnya.

"Karena persidangannya agak berbeda isinya. Isi di dalamnya itu lebih blak-blakan, detail, dan membuka mata kita sudah sebegitu parahnya perilaku korupsi di negara ini,” ujarnya. 

Topik Menarik