Kisah Heroik Sutiyoso Menyusup ke Sarang Fretilin di Timor-Timur atas Perintah Benny Moerdani
SUTIYOSO alias Bang Yos pernah dua periode jadi Gubernur DKI Jakarta dari 1997 sampai 2007. Sebelum pensiun dari militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, ia merupakan prajurit pasukan khusus TNI yang tangguh, pernah terlibat dalam berbagai operasi penting.
Saat perang berkecamuk di Timor-Timur atau Timor Leste, Sutiyoso pernah dapat tugas khusus yang sangat berbahaya dari atasannya; menyusup ke sarang musuh seorang diri dengan penuh rahasia. Risikonya kalau ketahuan tentu saja nyawa melayang.
Perintah itu datang langsung dari Benny Moerdani yang saat itu menjabat Asisten Intelijen (Asintel) Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam).
Benny merupakan jenderal pasukan khusus sekaligus tokoh intelijen yang sangat disegani. Benny berasal dari Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Sutiyoso juga dari kesatuan yang sama, hanya saja saat itu ia masih perwira pertama.
Mendapat tugas khusus dari seniornya, Sutiyoso merasa sangat terhormat. Bukannya takut, ia justru bangga menjalankan perintah dari negara, meski risikonya mati.
Perintah ini menjadi awal dari rangkaian operasi intelijen militer yang dilakukan oleh Kopassandha (sekarang Kopassus) sebelum menduduki Timor Portugal atau Timor-Timur.
"Cari dua titik untuk masuk ke Timor-Timur. Waktunya sepekan, lakukan sendiri secara rahasia. Jika tertangkap, kamu tidak akan diakui sebagai prajurit," ujar Benny saat memberi perintah kepada Sutiyoso seperti dikutip dari buku Benny Moerdani yang Belum Terungkap.
Sutiyoso kemudian masuk Timor-Timur melalui Kota Atambua di Nusa Tenggara Timur, yang merupakan perbatasan RI dengan Timor-Timur.
Sutiyoso menyamar sebagai mahasiswa hingga kuli angkut.










