Elektabilitas Anies di Jatim Minim Suara NU, tapi Banyak Muhammadiyah

Elektabilitas Anies di Jatim Minim Suara NU, tapi Banyak Muhammadiyah

Nasional | BuddyKu | Minggu, 1 Oktober 2023 - 17:41
share

Lahirnya duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres-cawapres digadang-gadang bisa meraup suara di Jawa Timur yang kental dengan demografi berbasis Nahdlatul Ulama atau NU. Gus Imin yang merupakan bagian dari NU diharapkan bisa meyakinkan warga Nahdliyin di sana. Namun, hasil survei teranyar yang dirilis Indikator Politik Indonesia yang memfokuskan lokus survei di Jatim menunjukkan hal lain.

Survei yang rilis pada Minggu (1/10/2023), Anies justru berada di posisi buncit dalam simulasi pertarungan 3 nama dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Detailnya, Anies meraup elektabilitas hanya 14,4 persen, sedangkan Prabowo sebesar 33,8 persen dan Ganjar lebih besar, yakni 43,9 persen.

Suara Anies yang belasan persen tersebut terancam berkurang lagi, menyusul hasil survei yang menunjukkan bahwa sebanyak 41,8 persen dari akumulasi persentase suara Anies adalah pemilih lemah. Artinya, mereka masih berubah pikiran dan pilihannya ke Ganjar atau Prabowo.

Dari sekian persen elektabilitas Anies, hanya sedikit yang berasal dari suara NU dibanding Ganjar maupun Prabowo. Adapun Ganjar keluar sebagai bacapres yang paling banyak dipilih oleh warga NU dan penduduk Islam secara umum di Jatim.

Namun, elektabilitas Anies cukup relevan di kalangan ormas Muhammadiyah yang ada di Jatim. Suara Anies di lingkup ormas tersebut lebih besar dibanding Ganjar, meski Prabowo lah yang paling besar elektabilitasnya berdasar pilihan Muhammadiyah.

Sementara itu, nama Menteri BUMN Erick Thohir keluar sebagai pilihan cawapres dengan tingkat elektabilitas tertinggi, yakni 24,7 persen. Di posisi kedua bertengger nama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (24,4 persen) dan mantan Gubernur Jabar (15,8 persen). Nama Erick dan Khofifah juga paling tinggi suaranya dalam penilaian siapa sosok pendamping bagi bacapres Ganjar dan Prabowo.

Menariknya, dari elektabilitas capres dan cawapres yang ada di Jatim, hasil survei menunjukkan bahwa preferensi politik dipengaruhi bukan berdasar idealisme masing-masing individu. Tetapi kebanyakan dipengaruhi dari anjuran tokoh masyarakat atau sosok kiai dalam ormas islam di sana.

Meski seringkali NU tidak secara resmi mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres, namun warga membaca keberpihakan para kyai NU dan menjadikannya salah satu pertimbangan dalam memilih. Mengetahui kecenderungan tersebut, para calon pun berebut dukungan NU menjelang pemilu, baik dengan mengusung calon berlatar belakang NU atau mengunjungi para kyai NU untuk menunjukkan kedekatan, dengan harapan gerbong kyai NU akan ikut tergerak untuk mendukung calon tersebut, kutip laporan survei.

Topik Menarik