Mengenal Zealandia, Benua Kedelapan Dunia yang Hilang dan Tersembunyi di Bawah Laut
ZEALANDIA , ialah benua kedelapan dunia yang letaknya tersembunyi di bawah laut. Benua ini ditemukan oleh sekelompok geolog pada tahun 2017 silam dan memiliki sejarah geologis yang unik.
Zealandia terletak di bawah permukaan laut dengan sebagian besar wilayahnya terendam air. Hanya beberapa pulau seperti Selandia Baru yang menonjol di atasnya.
Benua ini memiliki luas sekitar 1,89 juta mil persegi (4,9 juta kilometer persegi), enam kali lebih besar dari Madagaskar.
Zealandia telah lama tersembunyi dan tidak dianggap sebagai benua oleh banyak ensiklopedia dan peta dunia.
Namun, penemuan ini membuktikan bahwa jumlah benua sebenarnya delapan. Lantas bagaimana sejarah Zealandia, benua kedelapan dunia letaknya bisa tersembunyi di bawah air?
Zealandia, benua kedelapan yang hilang (Foto: GNS Science)
Zealandia atau terkenal Te Riu-a-Maui dalam bahasa Maori memiliki sejarah penemuan yang panjang.
Pada tahun 1642, pelaut Belanda bernama Abel Tasman melakukan ekspedisi ke wilayah selatan dunia dengan harapan menemukan benua yang lebih luas.
Meskipun Tasman mengunjungi Selandia Baru, ia tidak menyadari bahwa sebenarnya ia telah menemukan benua tersebut. Zealandia tetap tersembunyi hingga tahun 2017 ketika sekelompok ahli geologi mengumumkan penemuan mereka.
Melansir Times of Indiana , Zealandia terbentuk dari pecahan benua super Gondwana sekitar 83 juta tahun yang lalu. Sebagian besar wilayahnya 94 persen terendam di bawah permukaan laut, hanya 6 persen yang menonjol membentuk Selandia Baru.
Karena berada di bawah laut, Zealandia masih belum sepenuhnya dieksplorasi. Tim internasional yang terdiri dari ahli geologi dan seismologi melakukan analisis terhadap sampel batuan dan sedimen dari dasar laut dan pulau-pulau pesisir.
Zealandia (Foto: Geology In)
Dengan melakukan analisis data seismik ditemukan peta Zealandia dengan luas sekitar 5 juta km persegi. Melalui studi ini, pola geologi yang mengindikasikan adanya zona subduksi di dekat Dataran Tinggi Campbell di lepas pantai barat Selandia Baru terungkap.
Hanya saja tidak ditemukan anomali magnetik di wilayah ini. Sehingga bertentangan dengan teori sebelumnya tentang adanya sesar mendatar.
Para peneliti mengajukan hipotesis bahwa sistem anomali terbentuk akibat regangan Gondwana yang terpisah. Sampai akhirnya membentuk dasar samudera Zealandia.
Berdasarkan analisis komposisi kimia dan petunjuk geologi, ditemukan bahwa subduksi tepian Zealandia terjadi sekitar 250 juta tahun lalu. Mereka berdiri wilayah yang sekarang disebut Dataran Tinggi Campbell.
Proses subduksi ini melibatkan salah satu tepi kerak yang memaksa tepi kerak lainnya untuk tenggelam ke dalam mantel bumi. Secara lebih spesifik, anomali magnetik di wilayah tidak terkait dengan peristiwa subduksi tersebut.









