5 Ayat Alquran tentang Aqidah, Arab, Latin, dan Artinya Beserta Tafsirannya
JAKARTA, iNews.id - Aqidah merupakan landasan pokok bagi seorang muslim agar menjadi kuat imannya dan istikamah menjalankan agamanya. Ada banyak ayat Alquran tentang aqidah yang menjelaskan konsep keimanan dan ketauhidan.
Dilansir dari Buku Akidah Akhlak MTs Kelas VII, Aqidah secara bahasa dari kata \'Aqad-Ya\'qidu-\'aqidatun yang berarti ikatan atau perjanjian.
Para ulama memberi pengertian aqidah dengan sesuatu yang terikat kepadanya hati dan hati nurani.
Secara istilah, aqidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang memercayainya. Dasar hukum aqidah Islam adalah Alquran dan As Sunnah. Karena itu, aqidah Islam bersifat tauqifi artinya tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan dalil syar\'i.
Berkaitan dengan aqidah, Alquran banyak menyebutkan tentang keyakinan dan keimanan kepada Allah, rasul, malaikat, kitab-kitab-nya dan hari akhir.
Ayat Alquran tentang Aqidah
1. Surat Al Baqarah Ayat 177
Latin: Laisal-birra an tuwall wujhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lkinnal-birra man mana billhi wal-yaumil khiri wal-mal\'ikati wal-kitbi wan-nabiyyn(a),
Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi. (QS. Al Baqarah: 177).
Tafsirannya:
Pada ayat 177 ini Allah menjelaskan kepada semua umat manusia, bahwa kebajikan itu bukanlah sekadar menghadapkan muka kepada suatu arah yang tertentu, baik ke arah timur maupun ke arah barat, tetapi kebajikan yang sebenarnya ialah beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, iman yang bersemayam di lubuk hati yang dapat menenteramkan jiwa, yang dapat menunjukkan kebenaran dan mencegah diri dari segala macam dorongan hawa nafsu dan kejahatan. Beriman kepada hari akhirat sebagai tujuan terakhir dari kehidupan dunia yang serba kurang dan fana. Beriman kepada malaikat yang di antara tugasnya menjadi perantara dan pembawa wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul. Beriman kepada semua kitab-kitab yang diturunkan Allah
2. Surat Al Baqarah Ayat 3
Latin: Al-lana yu\'minna bil-gaibi wa yuqmna-alta wa mimm razaqnhum yunfiqn(a).
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al Baqarah: 3).
Tafsirannya: Beriman kepada yang gaib. Termasuk di dalamnya beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, menundukkan diri serta menyerahkannya sesuai dengan yang diharuskan oleh iman itu. Tanda keimanan seseorang ialah melaksanakan semua yang diperintahkan oleh imannya itu.
3. Surat Al Baqarah Ayat 4
Latin: Wal-lana yu\'minna bim unzila ilaika wa m unzila min qablik(a), wabil-khirati hum yqinn(a).
Artinya: Dan mereka yang beriman pada (Al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. (QS. Al Baqarah: 4).
Tafsirannya: ciri-ciri lainnya dari orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan dari Allah kepadamu, wahai Nabi Muhammad, berupa Al-Qur\'an dan adz-dzikr (hadis), dan kitabkitab yang telah diturunkan sebelum engkau, seperti Taurat, Zabur, Injil, dan Suhuf-suhuf (lembaran-lembaran) yang tidak seperti Kitab, dengan tidak membeda-bedakannya, sebab risalah Allah pada mulanya satu, dan mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia ini, dengan penuh keyakinan di dalam hati yang dibuktikan secara lisan dan perbuatan.
4. Surat Al Baqarah Ayat 285
Latin: manar-raslu bim unzila ilaihi mir rabbih wal-mu\'minn(a), kullun mana billhi wa mal\'ikatih wa kutubih wa rusulih(), l nufarriqu baina aadim mir rusulih(), wa ql samin wa aan, gufrnaka rabban wa ilaikal-mar(u).
Artinya: Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Quran) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Mereka juga berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali. (QS. AL Baqarah: 285).
Tafsirannya:
Seorang muslim harus menaati firman Allah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Sikap beliau dan para pengikutnya yang beriman menyangkut kitab suci Al-Qur\'an dan kitab-kitab terdahulu serta para nabi dan rasul adalah bahwa Rasul, yakni Nabi Muhammad, beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya, yakni Al-Qur\'an, dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman meski dengan kualitas keimanan yang berbeda dengan Nabi. Semua, yakni Nabi Muhammad dan orang mukmin, beriman kepada Allah bahwa Dia wujud dan Maha Esa, Mahakuasa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Mahasuci dari segala kekurangan. Mereka juga percaya kepada malaikat-malaikat-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Demikian juga dengan kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Quran, dan juga percaya kepada rasul-rasul-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang diutus membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridai-Nya.
5. Surat An Nisa Ayat 136
Latin: Y ayyuhal-lana man min billhi wa raslih wal-kitbil-la nazzala al raslih wal-kitbil-la anzala min qabl(u), wa may yakfur billhi wa mal\'ikatih wa kutubih wa rusulih wal-yaumil-khiri faqad alla allam bad(n).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh. (QS. An Nisa: 136)
Tafsirannya
Ayat ini menyeru kaum Muslimin agar mereka tetap beriman kepada Allah, kepada Rasul-Nya Muhammad saw, kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya, dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelumnya. Kemudian ayat ini memperingatkan orang-orang yang mengingkari seruan-Nya. Barang siapa mengingkari Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhirat, ia telah tersesat dari jalan yang benar, yaitu jalan yang akan menyelamatkan mereka dari azab yang pedih dan membawanya kepada kebahagiaan yang abadi.
Itulah ulaan ayat Alquran tentang Aqidah lengkap dengan tafsirannya yang bisa dijadikan pedoman agar semakin mempertebal keimanan kepada Allah.
Wallahu A\'lam.









