Pemkot Makassar Gandeng 15 Kecamatan untuk Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

MAKASSAR,BUKAMATA - Pemerintah Kota Makassar, melalui Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, telah melakukan upaya konkret dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Salah satu tindakan penting yang diambil adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 15 Kecamatan.

MoU ini terkait dengan hasil verifikasi dan validasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) Kota Makassar Tahun 2023.

Langkah awal dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem adalah memperbarui database.

Setelah beberapa bulan kerja keras bersama OPD dan Kecamatan,Pemkot Makassarberhasil mengurangi jumlah keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem dari 14 ribu menjadi 7.836 keluarga.

Fatmawati mengungkapkan bahwa ada tiga langkah utama dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Makassar.

"Mengurangi beban masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi fokus pada daerah-daerah yang sangat miskin,"katanya.

Ia juga meminta agar semua OPD terkait bekerja secara maksimal sesuai dengan tupoksinya. Misalnya, dalam bidang Pendidikan, harus ada fokus pada program prioritas Pemkot Makassar, yaitu memastikan bahwa semua anak bersekolah.

Di bidang Kesehatan, fokusnya adalah mencapai target zero stunting agar anak-anak dapat tumbuh secara optimal.

Fatmawati juga menekankan pentingnya pembangunan Lorong Wisata sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan dengan menciptakan peluang usaha baru dan mendukung Kelompok Wanita Tani (KWT).

Berdasarkan hasil validasi data, Kecamatan Makassar memiliki angka tertinggi dalam kemiskinan ekstrem (1391 KK), diikuti oleh Tallo (1.245 KK), Tamalate (1.204 KK), dan angka terendah ada di Kecamatan Wajo (22 KK).

Oleh karena itu, Fatmawati mengimbau agar semua OPD, kecamatan, dan kelurahan berpartisipasi aktif dalam mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem sebesar 0% pada tahun 2024.