Ikut Komentari Polemik Rempang, Anies Diingatkan Soal Penggusuran Warga Sunter
FAJAR.CO.ID,JAKARTA Tanggapan Anies Baswedan soal penggusuran di Rempang disoroti. Setelah mengkritik cara pemerintah melakukan pengosongan lahan.
Anies diingatkan penggusuran warga Sunter, Jakarta Utara. Saat ia menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Lokasi penggusuran berada di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Objek yang digusur yakni bangunan dan tempat usaha warga.
Bacot elo diketawain Warga Sunter Tapi gak papa daripada gak dapat panggung, mendingan asal ninbrung, kata pengguna media sosial X @logikapolitikid, Rabu (13/9/2023).
Ia pun meningatkan Anies, agar mengingat jawabannya. Jika suatu waktu ditanya jawabannya tidak berubah.
Jangan lupa abis bacot minimal kalau gak bisa dikerjain itu di inget-inget, biar nanti pas ditanya lagi jawabannya gak beda-beda, ujarnya.
Sebelumnya, bakal Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan buka suara soal konflik di Pulau Rempang, Kota Batam. Menurutnya, investasi seharusnya meningkatkan kesejahteraan warga alih-alih memperkaya para investor.
Jika akhirnya hal itu membuat warga semakin menderita, maka perlu dilakukkan koreksi.
Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, ini perlu ada langkah-langkah koreksi, kata Anies kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Selasa (12/9).
Oleh karena itu, Anies mengatakan pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam kegiatan-kegiatan investasi, termasuk dalam konflik yang terjadi pada warga di Pulau Rempang.
Harus mengedepankan prinsip ini dalam situasi apapun. Karena kita tahu bahwa pelaksanaan selalu ketemu dengan berbagai macam tantangan di lapangan, tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, proses di jalan yang damai perlu dilakukan dalam konflik-konflik semacam ini tanpa mengerahkan kekuatan fisik terhadap warga.
Jadi kami melihat penting sekali untuk mengedepankan proses yang damai, proses yang melibatkan semua dan beri waktu ekstra sehingga proses dialog itu berjalan dengan baik, ucapnya.
Kami merasakan pengalaman di Jakarta ketika ada tindakan-tindakan kekerasaan yang menyangkut penggeseran, penggusuran itu luka sosialnya lama, pungkas Anies.
(Arya/Fajar)










