Kisah Sniper Kopassus Secara Brutal Tembaki 11 Kawannya Sendiri

Kisah Sniper Kopassus Secara Brutal Tembaki 11 Kawannya Sendiri

Nasional | BuddyKu | Sabtu, 2 September 2023 - 08:07
share

JAKARTA - Letda (Inf) Sanurip secara brutal memberondong kawannya sendiri di Timika, Papua, 15 April 1996 silam. Peristiwa tersebut terjadi menjelang penugasan pembebasan 11 sandera dari Organisasi Papua Merdeka.

Sanurip merupakan anggota Kopassus TNI AD malah menembakkan senjata otomatis dengan menyasar orang-orang di dekat hangar pesawat yang dioperasikan tentara di Bandara Timika.

Dalam penembakan itu, sebanyak 16 orang tewas, yaitu 11 tentara dan 5 warga sipil. Tembakan membabi buta itu juga melukai 11 orang lain.

Sanurip memiliki spesialisasi penembak jitu alias snipper masih berusia sekitar 36 tahun. Kala itu, Sanurip adalah pelatih tembak tempur.

Brigadir Jenderal Amir Syarifudin, Kepala Pusat Penerangan ABRI saat itu menceritakan, peristiwa tersebut berawal ketika Sanurip terbangun dari tidurnya dan membuat suara berisik di dalam hanggar pesawat.

Kemudian ditegur temannya. Namun, Sanurip malah tidak terima dan langsung memberondong teman-teman senapan. Sanurip keluar dari dalam hanggar dan langsung menembak siapa saja yang dijumpainya.

Dilaporkan ada 52 butir peluru yang ditembakkan dari senapan Sanurip kepada para korban. Kemudian, Sanurip mendapat tembakan balasan dari prajurit lain di lokasi.

Sanurip berhasil dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki. Sanurip akhirnya ditangkap dan dibawa langsung ke Jakarta untuk diperiksa.

Kasum ABRI Letjen Soeyono memerintahkan Kopassus menyerahkan Sanurip ke Puspom. Sanurip dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi setahun kemudian, tepatnya pada 23 April 1997.

Penyebab tindakan Sanurip sampai sekarang tidak terlalu jelas. Ada sejumlah spekulasi di antaranya bahwa Sanurip menderita gangguan kejiwaan. Hal tersebut muncul sebagai efek malaria yang merusak sistem sarafnya.

Lain hal dengan Letjen Soeyono yang menilai tindakan Sanurip karena kecewa urung diterjunkan dalam operasi membantu pembebasan sandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Topik Menarik