Ribuan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Antusias Hadiri PIP

Ribuan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Antusias Hadiri PIP

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 25 Agustus 2023 - 10:51
share

BANGKALAN, iNews.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) bagi Civitas Akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jawa Timur, Kamis, (24/8/2023).

Kegiatan dengan tema Penguatan Karakter Mahasiswa Berbasis Nilai-nilai Pancasila Menuju Indonesia Emas 2045 itu, diikuti 1.000 lebih mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengajak mahasiswa selain memahami, menghayati, dan memedomani Pancasila, juga ditekankan untuk memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena ke depan eranya akan semakin kompleks, perkembangan iptek akan semakin tidak terbayangkan, ujarnya.

Dia berharap dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia akan terus bersaing dengan negara maju.

Lebih jauh lagi, pengembangan iptek dapat diarahkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tuturnya.

Tidak hanya itu, dia bahkan mendorong mahasiswa untuk mendalami bahasa asing sebagai modal untuk menjadi manusia unggul dan kompetitif tidak hanya di kancah nasional, melainkan internasional.

Jika adik-adik ini sudah menjadi generasi cerdas, maka tidak perlu khawatir bonus demografi Indonesia emas 2045, bukan sekedar angan-angan, tetapi pasti akan terwujud, katanya.

Dia berharap, Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil, dan makmur, tidak terbelakang dari negara-negara lain, tetapi memiliki kekuatan gotong royong untuk menjaga spirit kemerdekaan.

Kepala BPIP yang sedang menjabat dua periode ini juga menjelaskan tentang sejarah proklamasi Indonesia yang ratusan tahun diduduki oleh para penjajah, tetapi bangsa Indonesia tetap bersatu.

Indonesia baru merdeka secara proklamasi di tahun 1945. Dulu waktu dijajah Belanda, Indonesia terjajah selama 430 tahun, kemudian masuk Jepang yang teknologi militernya 1.000 kali lipat. Hal ini tidak menjadi alasan untuk Indonesia tetap mendeklarasikan kemerdekannnya hanya dalam kurun waktu 59 detik saja, ujarnya.

Menurutnya, kemerdekaan Indonesia sangat hebat dibandingkan negara-negara lain, termasuk tokoh Madura yang ikut serta dalam memperjuangkannya.

Tidak pernah terjadi sepanjang sejarah kecuali di Indonesia, anak-anak jajahan yang disekolahkan oleh para penjajah selama puluhan tahun, kemudian mereka bisa melawan dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda, katanya.

Salah satu tokoh Madura tersebut adalah Muhammad Tabrani yang pada saat itu mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Hebatnya, Pancasila sebagai ideologi bangsa bisa menjamin semua penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak mereka lahirkan untuk menjadi apapun termasuk calon presiden, tuturnya.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni mengutarakan pandangannya melalui Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dia bahkan memotivasi mahasiswa untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penanaman ideologi Pancasila sebagai penguatan karakter bagi mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai yang dikandung di dalamnya ini perlu diamalkan, ucapnya.

Dia juga mendorong mahasiswa untuk menjalankan kewajibannya sebagai penduduk NKRI di bawah naungan Pancasila, karena mahasiswa terikat dengan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Sosialisasi yang disampaikan diharapkan bisa memberikan mahasiswa kehidupan yang lebih baik ke depannya, ucapnya.

Dekan Fakultas Hukum Dr. Erma Rusdiana, S.H. M.H. mewakili Rektor UTM mengapresiasi kegiatan ini, karena sudah mengingatkan kembali betapa pentingnya Pancasila bagi generasi bangsa.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan BPIP dapat berbagi pengetahuan akan pemahaman mengenai Pancasila sebagai kebijakan yang kokoh untuk menjaga NKRI, ujarnya.

Kerja sama antara BPIP dan ITM ini juga akan menjadi komitmen Civitas Akademika UTM untuk terus membuat program atau kegiatan guna menguatkan ideologi Pancasila kepada mahasiswa dan dosen.

Apresiasi juga disampaikan sejumlah mahasiswa dan dosen UTM. Mereka mengakui mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang Pancasila dan kebangsaan dari para narasumber.

Kegiatan ini juga ikut mendampingi Wakil Kepala BPIP Karjono Atmoharsono, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso, Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan BPIP dan UTM, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangkalan.

Topik Menarik