Polusi Udara Merajalela, Ini Bahayanya untuk Kesehatan!

Polusi Udara Merajalela, Ini Bahayanya untuk Kesehatan!

Nasional | BuddyKu | Minggu, 13 Agustus 2023 - 11:13
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Peneliti dan Konsultan Hematologi - Onkologi Prof Dr dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM mengatakan, polusi udara terus terjadi, bahayanya tidak main-main. Di antaranya, kanker hingga resistansi antibiotik.

Kata Prof Beri, sapaannya, dampak polusi udara mula-mula bisa menyerang orang yang sudah sakit asma, paru menahun, stroke, dan jantung. Akibatnya penyembuhan mereka menjadi terganggu dan membuat risiko meninggal lebih tinggi.

"Namun ketika polusi udara makin berat, maka dampaknya bukan kepada mereka saja. Ini bisa berdampak kepada seluruh masyarakat," kata Prof Beri, dikutip dari utasnya, Minggu (13/8/2023).

Prof Beri katakan, kualitas udara yang buruk telah terbukti memudahkan timbulnya berbagai macam kanker. Seperti kanker laring, bronkus, paru, infeksi saluran napas bawah, dan lebih mudah menimbulkan stroke.

World Bank mengatakan bahwa kematian akibat pengaruh buruk dari polusi udara itu jauh melebihi kematian berbagai jenis penyakit yang digabung. Selain menyebabkan kematian, polusi udara juga memengaruhi kelahiran atau birth outcome.

Kemudian studi terbaru yang dimuat pada Majalah Lancet pada Agustus 2023, menemukan bahwa polusi udara meningkatkan masalah resistensi antibiotika dan fenomena ini pun meningkatkan banyak kematian.

Analisis global tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data pola resistansi antibiotik di 116 negara. Data yang digunakan dalam rentang tahun 2000-2018, mencakup 115 juta isolat yang diuji.

Penemuan menunjukkan adanya korelasi antara PM2.5 dan resistansi antibiotik secara global pada sebagian besar bakteri yang resistan terhadap antibiotik.

"Korelasinya pun semakin kuat dari waktu ke waktu. Memang begitu berbahayanya dampak polusi udara bagi manusia," katanya.

Menurut Prof Beri, sudah saatnya menerapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi polusi udara. Dia juga ingatkan untuk menjaga diri dengan menggunakan masker.

Hal senada disampaikan ahli medis dan peneliti Dr dr Erlina Burhan MSc SpP(K). Menurutnya, masyarakat harus menyadari bahwa kualitas udara, khususnya di Jakarta, sedang tidak baik-baik saja.

Sempat tercatat kualitas udara PM 2.5, 24 kali batas aman World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, artinya amat buruk. Maka dari itu masyarakat diharuskan waspada.

Didasari kualitas udara yang tidak baik itu, sudah seharusnya kita memakai masker kalau keluar rumah. Terutama untuk pasien asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), agar penyakitnya tidak terpicu, seperti menjadi sesak karena menghirup udara yang kotor," jelas dia.

Sebenarnya apa itu PM 2.5? Rupanya itu adalah partikel debu yang berukuran 2.5 mikron, dan dianggap sebagai partikel berbahaya, karena amat mudah lho masuk ke sistem pernapasan.

PM 2.5 ini tidak tersaring pada sistem pernapasan bagian atas, dan langsung menempel pada gelembung paru. "Amat berbahaya," sambung dia.

"Yang jelas partikel ini ada di polusi asap dari mobil, angkot, bus, motor, pabrik dan lain-lain, yang warga Jakarta hadapi sehari-hari. Saran saya, sekali lagi. Pakailah masker, demi kesehatan kita, khususnya paru-paru," tegas dr Erlina.

Topik Menarik