Pengobatan Alternatif Paman Dakai Diserbu Warga seperti Ida Dayak yang Viral

Pengobatan Alternatif Paman Dakai Diserbu Warga seperti Ida Dayak yang Viral

Nasional | BuddyKu | Kamis, 10 Agustus 2023 - 16:11
share

KOTAWARINGIN TIMUR - Setelah sempat ramai pemberitaan tentang Ida Dayak, kini pengobatan alternatif sejenis kembali viral dengan hadirnya Paman Dakai yang diserbu ratusan warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis (10/82023).

Antusias warga untuk memanfaatkan layanan pengobatan alternatif secara gratis sangat tinggi dengan kehadiran sosok bernama Paman Dakai tersebut.

Pria paruh baya berusia 60 tahun itu mulai dikenal karena memiliki kemampuan khusus, di antaranya untuk menyembuhkan stroke hingga bisa berjalan dan bisa bicara.

Paman Dakai adalah seorang tokoh pengobatan alternatif yang belakangan populer di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Jika Anda masih ingat dengan sosok Ida Dayak yang sempat viral karena kemampuannya yang bisa menyembuhkan penyakit dengan metode urut atau pijat, begitu pula dengan Paman Dakai yang berasal dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur ini.

Menurut Paman Dakai, dia terjun ke masyarakat melayani secara gratis dan dari pasein yang ditangani, sekira 65 persen pasien dapat disembuhkan sehingga ia tidak menjanjikan seluruh pasien dapat normal seperti sedia kala.

Pengobatan gratis itu dilakukan sebagai bentuk bakti kepada negeri ini dalam rangka HUT ke-78 RI dan juga bertepatan dengan ulang tahun Paman Dakai sendiri.

"Metode pengobatan menggunakan minyak khusus yang merupakan warisan leluhur. Sedangkan pantangan selama masa pengobatan adalah tidak boleh meminum tuak, arak, tape, dan dilarang memakan ikan yang berkumis," ujar Paman Dakai.

Sementara itu, menurut Mahmudah, salah satu pasein, mengaku senang lantaran ada perubahan usai sang suami melakukan pengobatan alternatif di Paman Dakai sehingga kini bisa berbicara dan berjalan lantaran sebelumnya mengalami bisu dan stroke.

Menurut Camat Mentawa Baru Ketapang, Eddy Hidayat Setiadi, yang mengundang langsung Paman Dakai ke Kota Sampit, menyatakan pada awalnya pihak kecamatan hanya membuka kuota 400 orang.Namun, kapasitas yang bisa ditangani Paman Dakai rata-rata 100 orang per hari.

Dan hanya dalam waktu beberapa hari dibuka, jumlah pendaftar sudah mencapai 600 orang. Sehingga pihak panitia harus menutup masa pendaftaran.

"Karena kalau dibuka terus bisa sampai 2.000 hingga 3.000 orang yang mendaftar," ujar Eddy.

Topik Menarik