Viral Kisah Wanita Terbaring Koma, Luka karena Kawat Bra Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging
SKOTLANDIA, celebrities.id - Pilih mana, pakai bra tanpa kawat atau pakai kawat? Selalu pastikan bra atau pakaian dalam yang Celeb Hitz kenakan agar bersih dan higienis. Pasalnya, Sylvia Halcrow, perempuan di Skotlandia sampai terbaring koma karena kawat bra yang dia kenakan terinfeksi bakteri pemakan daging. Kok bisa?
Bra saya menggores payudara saya dan membuat saya koma dengan serangga pemakan daging yang mematikan, ucapnya seperti dilansir dari Mirror, Minggu (30/7/2023).
Sylvia Halcrow mengira bra berkawatnya dapat menyebabkan begitu banyak kerusakan. Goresan luka kecil pada tubuhnya sudah cukup untuk membuatnya berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.
Semuanya dimulai dengan goresan kecil yang dibuat oleh bra berkawatnya.
Tapi cedera yang tampaknya kecil itu membuat Sylvia Halcrow bertahan hidup dalam keadaan koma saat serangga pemakan daging merusak tubuhnya.
Wanita berusia 53 tahun itu percaya kawat logam di pakaian dalamnya menyebabkan luka kecil yang berkembang menjadi abses yang menyakitkan di payudara kanannya pada Mei 2022. Sylvia diberi resep antibiotik dari dokternya, tetapi selama beberapa hari berikutnya rasa sakitnya menjadi semakin parah.
"Saya membawa diri saya ke A&E, saya sangat kesakitan," katanya.
"Ketika saya masuk, perawat menatap saya dan langsung membawa saya masuk. Wajah saya benar-benar berubah. Itu benar-benar menakutkan, ucapnya.
"Para dokter bingung selama beberapa hari, saya tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya.
Kemudian dia akhirnya didiagnosis dengan infeksi bakteri langka dan berbahaya, yang disebut necrotising fasciitis, yang mempengaruhi jaringan di bawah kulit dan otot serta organ di sekitarnya. Dia diberi tahu bahwa organ tubuhnya mulai mati.
Sylvia, dari Lerwick, Shetland, di Skotlandia, dipersiapkan untuk operasi pengangkatan abses di Aberdeen Royal Infirmary.
"Bakteri itu membuat saya koma, dan saya menjalani dua operasi untuk menghilangkan serangga pemakan daging saat saya kedinginan," katanya.
"Melihat ke belakang, saya benar-benar senang saya tidak sadar karena saya pikir saya benar-benar trauma. Secara medis saya cukup stabil ketika saya keluar dari koma, meskipun secara emosional saya sangat disorientasi, ucapnya.
Sylvia terbangun dari komanya delapan hari kemudian, dan setelah tiga minggu lagi di rumah sakit, dia akhirnya diperbolehkan pulang. "Saya nyaris tidak selamat sama sekali, jadi saya sangat bersyukur," katanya.










