Korban Dugaan Pelecehan di Makassar Mengaku Diintimidasi, Sebut Pelaku Memutarbalikkan Fakta

Korban Dugaan Pelecehan di Makassar Mengaku Diintimidasi, Sebut Pelaku Memutarbalikkan Fakta

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 14 Juli 2023 - 21:52
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR DA (25), pegawai kontrak di Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) Makassar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan SMAK Makassar yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual mengaku mendapat itervensi dan intimidasi dari pihak sekolah.

Diketahui, DA diduga menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan atasannya berinisial BH.

Banyak sekali intervensi dan intimidasi dari kantor (SMAK). Pertama itu saya ceritakan kepada kepala sekolah, (justru) saya mau dikeluarkan dari sekolah, ujarnya kepada awak media, Jumat (14/7/2023).

Bahkan, kata dia, seorang pegawai diperintahkan oleh pihak sekolah untuk membuat surat pemberhentian.

Saya mau diberhentikan dari sekolah, ada bukti pengalamannya bahwa saya mau diberhentikan gara-gara kasus ini. Kan yang buat itu (surat pemberhentian) bagian kepegawaian. Dia bilang saya sudah disuruh bikin surat pemberhentianta gara-gara ini kasus, ceritanya menirukan perbincangan dengan salah satu pegawai.

Jumat, 22 Juni itu saya menghadap kepada kepala sekolah pagi. Siangnya itu saya sudah mau dibuatkan surat, sambungnya.

Bukan hanya itu, bahkan oknum pelaku ini diduga memutarbalikkan fakta dugaan pelecehan seksual tersebut.

Terus bentuk intimidasi lainnya itu dia putar balikkan fakta yang ada di lapangan bahwa kesannya di sini, saya yang menggoda beliau, ujarnya.

Bahkan di sekolah tersebut, kata dia, oknum pelaku menceritakan ke pihak sekolah seolah-seolah dirinya yang digoda oleh korban.

Jadi ini orang-orang di kantor selalu menjelek-jelekkan saya di kantor. Dia bilang memang itu dia yang menggoda, tidak mungkin Pak BH. Seperti itu bentuk intimidasi dan intervensi, katanya.

Harusnya kan dari pihak sekolah bisa melihat yang mana pelaku dan mana korban. Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah. Berada di tengah-tengah saja dan tidak berkomentar dan segala macam, sambungnya lagi.

Bahkan, DA yang sudah tujuh tahun sebagai tenaga kontrak di SMAK tersebut mengaku sudah banyak orang-orang di sekolah yang akan mengeluarkan dirinya.

Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor. Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang ke kesekian kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor, tukasnya.

Anehnya lagi, si pelaku ternyata sudah beberapa kali menghubungi korban untuk meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan.

Secara logika, tidak mungkin orang meminta maaf dan mengakui kesalahan kalau tidak pernah melakukan itu. Lagian juga dua (korban), tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Sementara kita masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti. Jadi masih sementara penyelidikan, singkatnya. (Muhsin/Fajar)

Topik Menarik