Kenapa Kapal Selam Bisa Tenggelam dan Mengambang Padahal di Dasar Laut Tak Ada Udara?

Kenapa Kapal Selam Bisa Tenggelam dan Mengambang Padahal di Dasar Laut Tak Ada Udara?

Nasional | BuddyKu | Kamis, 22 Juni 2023 - 18:28
share

PENCARIAN kapal selam eksplorer Titanic milik OceanGate masih terus dilakukan. Pasalnya, persedian oksigen dalam kapal selam tersebut sangat terbatas.

Kapal selam tersebut memang hilang kontak sejak minggu kemarin, dengan 5 orang penumpang di dalamnya. Belum diketahui apa penyebab kapal selam tersebut hilang kontak, dugaan sementara adalah adanya kesalahan dalam sistem kapal selam tersebut.

Lantas, bagaimana sih cara kapal selam beroperasi sehingga bisa tenggelam dan mengambang padahal tidak ada udara di bawah air? Nah, melansir artikel yang ditulis oleh Oregon State University cara kerja kapal selam sebenarnya menerapkan hukum Archimedes.

Kapal memang berat, tetapi kapal didesain memiliki rongga atau ruang kosong. Adanya ruang yang luas atau kosong di dalam kapal dapat menyebabkan massa jenis benda ini menjadi lebih kecil dari massa jenis air. Alhasil kapal menjadi terapung.

Di dalam kapal selam terdapat tangki pemberat yang terletak di antara lambung dalam dan lambung luar. Tangki pemberat ini memiliki fungsi untuk menentukan posisi kapal selam selama berada pada posisi kedalaman yang diinginkan.

Kapal Selam

Saat menyelam, udara di tangki pemberat dikeluarkan melalui lubang penggenang dan digantikan dengan air. Hal ini mengakibatkan massa jenis air kapal selam lebih besar sehingga gaya beratnya lebih besar daripada gaya ke atas oleh air. Udara yang dikeluarkan dalam tangki pemberat di simpan ke dalam tabung-tabung udara sebagai persedian udara bertekanan untuk penopang hidup.

Sebaliknya, untuk naik ke permukaan, udara bertekanan yang dibawa oleh kapal selam dipompakan masuk ke dalam tangki pemberat sehingga airnya keluar. Massa jenis kapal selam menjadi lebih kecil sehingga gaya ke atasnya lebih besar daripada gaya berat kapal.

Namun, apabila tangki pemberat hanya diisi dengan air sebagian, berat kapal laut menyamai gaya angkat laut. Akibatnya, kapal selam tidak bergerak turun atau bergerak naik (melayang).

Selain dirancang untuk mengapung, melayang, dan tenggelam dalam air, bentuk badan kapal selam juga dirancang untuk dapat menahan kedalaman air laut yang berarus sangat deras sehingga dapat bergerak di dalam laut.

Selain kapal selam, gaya Archimedes juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada pembuatan kapal laut. Perut kapal laut harus memindahkan air laut yang banyak agar gaya angkat air lebih besar daripada berat kapal dan penumpang.

Walaupun kapal terbuat dari kayu atau besi yang memiliki massa jenis lebih besar daripada air, kapal tetap dapat terapung. Penyebabnya adalah kapal dibuat berongga.

Adanya rongga menyebabkan kapal menjadi lebih ringan, sementara jumlah air laut yang didesak oleh perut kapal sangat besar. Akibatnya, kapal bisa terapung meskipun membawa muatan yang sangat berat.

Topik Menarik